Waqaf adalah istilah yang digunakan dalam bahasa Arab untuk menghentikan atau menahan. Dalam agama Islam, waqaf merujuk pada penghentian manfaat suatu harta benda atau properti untuk kepentingan umum. Ada tiga macam waqaf jaiz yang diakui dalam Islam, yaitu waqaf ahli, waqaf bil ujrah, dan waqaf khairi. Dalam artikel ini, kita akan membahas ketiga macam waqaf jaiz tersebut secara rinci.
1. Waqaf Ahli
Waqaf ahli adalah jenis waqaf yang dilakukan oleh orang yang memiliki harta benda atau properti yang ingin dihentikan manfaatnya untuk kepentingan umum. Contoh dari waqaf ahli adalah seseorang yang menghentikan manfaat tanahnya untuk dibangun masjid atau sekolah. Orang yang melakukan waqaf ahli tidak boleh memperoleh manfaat dari harta benda atau propertinya setelah diwaqafkan. Manfaatnya hanya boleh dinikmati oleh masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan.
Waqaf ahli dapat dilakukan atas harta benda atau properti bergerak atau tidak bergerak. Waqaf ahli juga dapat dilakukan atas seluruh harta benda atau sebagian dari harta benda. Selain itu, waqaf ahli juga dapat dilakukan atas harta benda yang belum dimiliki oleh waqif (orang yang melakukan waqaf), dengan syarat bahwa waqif harus membelinya terlebih dahulu sebelum melakukan waqaf.
2. Waqaf Bil Ujrah
Waqaf bil ujrah adalah jenis waqaf yang dilakukan dengan memberikan manfaat kepada orang lain dengan imbalan atau bayaran tertentu. Contoh dari waqaf bil ujrah adalah seseorang yang menghentikan manfaat tanahnya untuk dibangun rumah sakit dengan imbalan sewa tahunan. Orang yang melakukan waqaf bil ujrah dapat memperoleh manfaat dari harta benda atau propertinya setelah diwaqafkan, namun manfaat yang diperoleh harus seimbang dengan manfaat yang diberikan kepada masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan.
Waqaf bil ujrah dapat dilakukan atas harta benda atau properti bergerak atau tidak bergerak. Waqaf bil ujrah juga dapat dilakukan atas seluruh harta benda atau sebagian dari harta benda. Selain itu, waqaf bil ujrah dapat dilakukan atas harta benda yang belum dimiliki oleh waqif, dengan syarat bahwa waqif harus membelinya terlebih dahulu sebelum melakukan waqaf.
3. Waqaf Khairi
Waqaf khairi adalah jenis waqaf yang dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan umum tanpa mengharapkan imbalan atau bayaran. Contoh dari waqaf khairi adalah seseorang yang menghentikan manfaat tanahnya untuk dibangun jalan raya atau taman kota. Orang yang melakukan waqaf khairi tidak boleh memperoleh manfaat dari harta benda atau propertinya setelah diwaqafkan. Manfaatnya hanya boleh dinikmati oleh masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan.
Waqaf khairi dapat dilakukan atas harta benda atau properti bergerak atau tidak bergerak. Waqaf khairi juga dapat dilakukan atas seluruh harta benda atau sebagian dari harta benda. Selain itu, waqaf khairi juga dapat dilakukan atas harta benda yang belum dimiliki oleh waqif, dengan syarat bahwa waqif harus membelinya terlebih dahulu sebelum melakukan waqaf.
Kesimpulan
Dalam Islam, waqaf adalah penghentian manfaat suatu harta benda atau properti untuk kepentingan umum. Ada tiga macam waqaf jaiz yang diakui dalam Islam, yaitu waqaf ahli, waqaf bil ujrah, dan waqaf khairi. Waqaf ahli dilakukan oleh orang yang memiliki harta benda atau properti yang ingin dihentikan manfaatnya, waqaf bil ujrah dilakukan dengan imbalan atau bayaran tertentu, dan waqaf khairi dilakukan tanpa mengharapkan imbalan atau bayaran. Semua jenis waqaf jaiz dapat dilakukan atas harta benda atau properti bergerak atau tidak bergerak, seluruh harta benda atau sebagian dari harta benda, serta harta benda yang belum dimiliki oleh waqif dengan syarat bahwa waqif harus membelinya terlebih dahulu sebelum melakukan waqaf.