Perbedaan Switch Case dan If Else

Posted on

Jika Anda sudah terbiasa dengan bahasa pemrograman, pasti sudah tidak asing lagi dengan penggunaan switch case dan if else. Kedua pernyataan kondisional ini sangat berguna untuk mengatur alur program. Namun, apakah Anda tahu perbedaan antara keduanya? Berikut adalah penjelasannya:

1. Pengertian Switch Case

Switch case adalah pernyataan kondisional untuk memeriksa nilai suatu variabel. Switch case digunakan untuk menggantikan penggunaan if else yang terlalu banyak, sehingga membuat kode program terlihat lebih mudah dibaca dan dipahami.

Dalam switch case, nilai variabel yang diperiksa bisa berupa bilangan bulat, karakter, atau string. Setiap nilai variabel akan dicek satu per satu dan dilakukan aksi yang sesuai dengan nilai tersebut. Jika tidak ada nilai yang cocok, maka akan dilakukan aksi default.

2. Contoh Penggunaan Switch Case

Berikut adalah contoh penggunaan switch case dalam bahasa pemrograman C++:

“`int nilai = 80;switch(nilai) {case 80:cout << “Nilai Anda A” << endl;break;case 70:cout << “Nilai Anda B” << endl;break;case 60:cout << “Nilai Anda C” << endl;break;default:cout << “Nilai Anda D” << endl;break;}“`

Pos Terkait:  Cara Mengetahui Akun Fake di Instagram

Pada contoh di atas, variabel `nilai` memiliki nilai 80. Switch case akan memeriksa nilai variabel `nilai` dan melakukan aksi yang sesuai. Karena nilai variabel `nilai` sama dengan 80, maka akan dilakukan aksi pada case pertama, yaitu menampilkan pesan “Nilai Anda A.

3. Pengertian If Else

If else adalah pernyataan kondisional untuk memeriksa suatu kondisi. Pernyataan if akan dilakukan jika kondisi yang diberikan benar, sedangkan pernyataan else akan dilakukan jika kondisi yang diberikan salah.

Dalam if else, kondisi yang diberikan bisa berupa perbandingan antara dua nilai, atau penggunaan operator logika seperti AND dan OR.

4. Contoh Penggunaan If Else

Berikut adalah contoh penggunaan if else dalam bahasa pemrograman C++:

“`int nilai = 80;if(nilai >= 80) {cout << “Nilai Anda A” << endl;} else if(nilai >= 70) {cout << “Nilai Anda B” << endl;} else if(nilai >= 60) {cout << “Nilai Anda C” << endl;} else {cout << “Nilai Anda D” << endl;}“`

Pada contoh di atas, variabel `nilai` memiliki nilai 80. Pernyataan if akan memeriksa apakah nilai variabel `nilai` lebih besar atau sama dengan 80. Karena kondisi tersebut benar, maka akan dilakukan aksi pada if pertama, yaitu menampilkan pesan “Nilai Anda A”.

Pos Terkait:  Cara Mencuri Akun Free Fire 2: Tips dan Trik Terbaru

5. Perbedaan Switch Case dan If Else

Perbedaan utama antara switch case dan if else terletak pada cara penggunaannya. Switch case digunakan ketika kita ingin memeriksa nilai variabel, sedangkan if else digunakan ketika kita ingin memeriksa kondisi.

Switch case lebih efektif digunakan ketika kita ingin memeriksa nilai variabel yang memiliki banyak pilihan. Kita tidak perlu menuliskan if else yang terlalu banyak, cukup menuliskan case untuk setiap nilai variabel.

Sedangkan if else lebih efektif digunakan ketika kita ingin memeriksa kondisi yang kompleks. Kita bisa menggabungkan beberapa kondisi dengan operator logika seperti AND dan OR.

6. Kesimpulan

Jadi, sudah jelas kan perbedaan antara switch case dan if else? Kedua pernyataan kondisional ini sangat berguna dalam memprogram. Kita bisa memilih salah satu dari keduanya, tergantung dari kebutuhan program yang kita buat.

Switch case lebih cocok digunakan ketika kita ingin memeriksa nilai variabel, sedangkan if else lebih cocok digunakan ketika kita ingin memeriksa kondisi yang kompleks.

Pos Terkait:  Bagaimana Cara Follow? Tips Mudah untuk Mengikuti Orang di Sosial Media!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *