Jika kamu belajar bahasa Jawa, pasti kamu akan mendengar istilah seperti ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, dan krama alus. Keempat jenis bahasa ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, dan sangat penting untuk dipahami jika kamu ingin berkomunikasi dengan orang Jawa.
Ngoko Lugu
Ngoko lugu adalah bahasa Jawa yang paling sederhana dan kasual. Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan orang yang lebih muda atau lebih rendah status sosialnya. Contohnya, jika kamu berbicara dengan seorang anak kecil, kamu akan menggunakan ngoko lugu.
Ngoko lugu memiliki ciri khas penggunaan kata ‘aku’ untuk merujuk pada diri sendiri, dan kata ‘kowe’ untuk merujuk pada lawan bicara. Selain itu, ngoko lugu juga sering menggunakan kata-kata yang lebih singkat dan mudah dipahami.
Ngoko Alus
Ngoko alus adalah bahasa Jawa yang sedikit lebih formal daripada ngoko lugu. Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan orang yang sebaya atau selevel sosialnya. Contohnya, jika kamu berbicara dengan teman seumuranmu, kamu akan menggunakan ngoko alus.
Ngoko alus memiliki ciri khas penggunaan kata ‘aku’ untuk merujuk pada diri sendiri, dan kata ‘sampeyan’ untuk merujuk pada lawan bicara. Selain itu, ngoko alus juga menggunakan kata-kata yang lebih formal dan lebih sopan dibandingkan dengan ngoko lugu.
Krama Lugu
Krama lugu adalah bahasa Jawa yang lebih formal daripada ngoko alus. Biasanya digunakan dalam percakapan dengan orang yang lebih tua atau lebih senior. Contohnya, jika kamu berbicara dengan orang tua atau atasanmu, kamu akan menggunakan krama lugu.
Krama lugu memiliki ciri khas penggunaan kata ‘kula’ untuk merujuk pada diri sendiri, dan kata ‘sira’ untuk merujuk pada lawan bicara. Selain itu, krama lugu juga menggunakan kata-kata yang lebih formal dan lebih sopan dibandingkan dengan ngoko alus.
Krama Alus
Krama alus adalah bahasa Jawa yang paling formal dan paling sopan dari keempat jenis bahasa ini. Biasanya digunakan dalam percakapan resmi, seperti dalam acara adat atau upacara resmi.
Krama alus memiliki ciri khas penggunaan kata ‘dhalem’ untuk merujuk pada diri sendiri, dan kata ‘dhahar’ untuk merujuk pada lawan bicara. Selain itu, krama alus juga menggunakan kata-kata yang sangat formal dan sangat sopan dibandingkan dengan jenis bahasa Jawa lainnya.
Penutup
Perbedaan ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, dan krama alus sangat penting untuk dipahami jika kamu ingin berkomunikasi dengan orang Jawa. Setiap jenis bahasa memiliki ciri khas dan aturan yang berbeda-beda, dan kamu harus menggunakan bahasa yang tepat sesuai dengan situasi dan lawan bicaramu.
Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami perbedaan ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, dan krama alus. Selamat belajar bahasa Jawa!