Saat mempelajari tentang listrik, kita pasti akan bertemu dengan istilah GGL dan tegangan jepit. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara GGL dan tegangan jepit? Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan dari kedua konsep tersebut.
Pengertian GGL
GGL adalah singkatan dari Gayabar Galvani Listrik, yaitu perbedaan potensial listrik yang tercipta antara dua elektroda yang berbeda dalam larutan elektrolit. Satuan GGL diukur dalam volt (V) dan dapat ditemukan pada baterai atau aki yang menjalankan peralatan elektronik.
Contohnya, ketika kita menggunakan baterai untuk menyalakan lampu, maka GGL akan tercipta antara kutub positif dan kutub negatif baterai. GGL juga dapat tercipta pada sistem listrik AC dan DC yang lebih besar, seperti pada jaringan listrik rumah atau gedung.
Pengertian Tegangan Jepit
Tegangan jepit atau bias juga dikenal sebagai tegangan ambang, adalah tegangan minimum yang diperlukan agar terjadinya arus listrik pada suatu dioda atau transistor. Tegangan jepit diukur dalam volt (V) dan merupakan salah satu karakteristik penting dari komponen elektronik.
Contohnya, pada rangkaian elektronik yang menggunakan dioda, tegangan jepit akan menentukan apakah dioda tersebut akan menghantarkan arus atau tidak. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan jepit, maka dioda akan menghantarkan arus.
Perbedaan Antara GGL dan Tegangan Jepit
Perbedaan utama antara GGL dan tegangan jepit adalah fungsi dan penggunaannya. GGL digunakan untuk mengukur perbedaan potensial listrik antara dua elektroda yang berbeda, sementara tegangan jepit digunakan untuk menentukan apakah suatu komponen elektronik dapat menghantarkan arus atau tidak.
Secara teknis, GGL tercipta pada sumber listrik seperti baterai atau generator, sedangkan tegangan jepit tercipta pada dioda atau transistor. GGL juga dapat bernilai positif atau negatif, sedangkan tegangan jepit selalu bernilai positif.
Selain itu, satuan pengukuran GGL dan tegangan jepit juga berbeda. GGL diukur dalam volt (V), sedangkan tegangan jepit diukur dalam milivolt (mV) atau volt (V) tergantung pada jenis komponen elektroniknya.
Kesimpulan
Sekilas, GGL dan tegangan jepit mungkin terlihat sama, namun sebenarnya keduanya memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda. GGL digunakan untuk mengukur perbedaan potensial listrik antara dua elektroda yang berbeda pada sumber listrik seperti baterai atau generator, sedangkan tegangan jepit digunakan untuk menentukan apakah suatu komponen elektronik dapat menghantarkan arus atau tidak pada dioda atau transistor.
Dengan memahami perbedaan antara GGL dan tegangan jepit, kita dapat lebih mudah memahami konsep dasar listrik dan elektronika serta menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.