Perbedaan Fauqo dan Ala

Posted on

Jika Anda sering membaca buku-buku Islam atau mendengarkan kuliah-kuliah agama, maka Anda pasti sudah familiar dengan istilah fauqo dan ala. Kedua istilah ini sering digunakan dalam konteks fiqh atau hukum Islam. Namun, apakah Anda tahu perbedaan antara fauqo dan ala?

Fauqo

Fauqo adalah istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti “di atas. Dalam konteks fiqh, fauqo merujuk pada sesuatu yang lebih tinggi atau lebih superior. Misalnya, dalam shalat, kita harus meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Tangan kanan di sini dianggap fauqo dari tangan kiri.

Selain itu, fauqo juga sering digunakan dalam konteks harta warisan. Jika seseorang meninggal dunia dan meninggalkan beberapa orang ahli waris, maka ahli waris yang lebih dekat hubungannya dengan si mayit akan mendapatkan bagian yang lebih fauqo.

Ala

Ala adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti “di atas” atau “di atasnya. Namun, dalam konteks fiqh, ala merujuk pada sesuatu yang lebih rendah atau lebih inferior. Misalnya, dalam shalat, kita harus meletakkan kaki kanan di atas kaki kiri. Kaki kiri di sini dianggap ala dari kaki kanan.

Pos Terkait:  Jelaskan Kaitan Antara Kebutuhan Manusia dengan Kompleksnya Lembaga Sosial

Selain itu, ala juga sering digunakan dalam konteks harta warisan. Jika seseorang meninggal dunia dan meninggalkan beberapa orang ahli waris, maka ahli waris yang lebih jauh hubungannya dengan si mayit akan mendapatkan bagian yang lebih ala.

Perbedaan Fauqo dan Ala

Perbedaan antara fauqo dan ala sebenarnya cukup sederhana. Fauqo merujuk pada sesuatu yang lebih tinggi atau lebih superior, sedangkan ala merujuk pada sesuatu yang lebih rendah atau lebih inferior. Dalam konteks shalat, fauqo digunakan untuk menyebutkan bagian yang lebih atas, sementara ala digunakan untuk menyebutkan bagian yang lebih bawah.

Sedangkan dalam konteks harta warisan, fauqo digunakan untuk ahli waris yang lebih dekat hubungannya dengan si mayit, sementara ala digunakan untuk ahli waris yang lebih jauh hubungannya dengan si mayit. Artinya, ahli waris yang lebih dekat hubungannya dengan si mayit akan mendapatkan bagian yang lebih besar dari harta warisan.

Kesimpulan

Jadi, itulah perbedaan antara fauqo dan ala dalam konteks fiqh atau hukum Islam. Meski terlihat sederhana, pemahaman yang baik tentang kedua istilah ini akan membantu kita dalam menjalankan ibadah dan memahami hukum Islam yang berkaitan dengan harta warisan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *