Alkena dan alkana adalah dua jenis senyawa hidrokarbon yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, meskipun keduanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen, alkena cenderung lebih reaktif daripada alkana. Mengapa hal ini terjadi?
1. Struktur Kimia
Perbedaan utama antara alkena dan alkana terletak pada ikatan antar atom karbon. Pada alkana, atom karbon terikat satu sama lain dengan ikatan tunggal (C-C). Sedangkan pada alkena, salah satu pasangan atom karbon terikat dengan ikatan rangkap dua (C=C).
Ikatan rangkap dua pada alkena menyebabkan adanya kelebihan elektron di antara dua atom karbon tersebut. Hal ini menjadikan alkena lebih reaktif karena cenderung bereaksi dengan senyawa lain untuk mencapai kestabilan.
2. Kelebihan Elektron
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kelebihan elektron pada ikatan rangkap dua menyebabkan alkena lebih reaktif. Kelebihan elektron ini membuat alkena menjadi lebih mudah diionisasi dan bereaksi dengan senyawa lain seperti halogen, asam, atau basa.
3. Kestabilan
Alkena memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan dengan cara bereaksi dengan senyawa lain. Salah satu reaksi yang sering terjadi pada alkena adalah reaksi adisi, di mana senyawa lain menambahkan dirinya ke dalam ikatan rangkap dua alkena.
Reaksi adisi ini membantu alkena mencapai kestabilan dengan membentuk ikatan rangkap tiga atau ikatan rangkap empat. Sedangkan pada alkana, kestabilan sudah tercapai karena tidak memiliki kelebihan elektron pada ikatannya.
4. Keterkaitan dengan Reaksi Organik
Alkena sering menjadi bahan dasar dalam reaksi organik karena sifatnya yang reaktif. Dalam sintesis organik, alkena sering digunakan untuk membuat senyawa lain seperti alkohol, aldehida, atau asam karboksilat.
Alkena juga sering digunakan dalam industri petrokimia untuk membuat berbagai macam produk seperti plastik, karet sintetis, dan bahan bakar.
5. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkana karena memiliki ikatan rangkap dua yang menyebabkan kelebihan elektron. Kelebihan elektron ini membuat alkena lebih mudah diionisasi dan bereaksi dengan senyawa lain untuk mencapai kestabilan.
Alkena juga sering digunakan dalam reaksi organik dan industri petrokimia karena sifatnya yang reaktif dan dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk.