Saat ini, kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia, makhluk hidup lainnya, dan lingkungan. Namun, dengan semakin terbatasnya sumber air bersih, kita harus lebih memahami mengapa air permukaan biasanya lebih kotor dibandingkan dengan air tanah.
Apa itu Air Permukaan dan Air Tanah?
Sebelum membahas mengenai perbedaan kualitas air permukaan dan air tanah, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu air permukaan dan air tanah.
Air permukaan adalah air yang terdapat di permukaan bumi, seperti sungai, danau, waduk, dan laut. Air permukaan dapat diambil langsung untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak.
Sedangkan air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah dan tersimpan dalam cekungan atau zona akuifer. Air tanah biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air yang lebih khusus, seperti irigasi pertanian dan pengisian sumur bor.
Perbedaan Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah
Perbedaan kualitas air permukaan dan air tanah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dan geologi. Berikut adalah beberapa perbedaan kualitas air permukaan dan air tanah:
1. Kontaminasi
Air permukaan lebih rentan terkontaminasi oleh limbah industri dan domestik, serta bahan kimia yang berasal dari pertanian dan peternakan. Hal ini dikarenakan air permukaan langsung terkena paparan dari berbagai sumber pencemar.
Sedangkan air tanah cenderung lebih aman dari kontaminasi karena air tersebut disaring oleh batuan dan tanah sebelum akhirnya tersimpan di dalam akuifer. Namun, jika zona akuifer terkontaminasi oleh limbah industri atau bahan kimia beracun, maka kualitas air tanah dapat terpengaruh.
2. Kandungan Mineral
Air tanah cenderung lebih kaya akan mineral karena air tersebut terbentuk dari proses alami yang melibatkan pengendapan mineral. Beberapa mineral yang sering ditemukan di dalam air tanah antara lain kalsium, magnesium, dan besi.
Sedangkan air permukaan cenderung memiliki kandungan mineral yang lebih rendah karena air tersebut mengalir dari atas permukaan tanah dan tidak melalui proses pengendapan mineral.
3. PH dan Kekeruhan
PH air permukaan cenderung lebih rendah karena air tersebut terkena paparan dari hujan asam dan limbah industri yang bersifat asam. Selain itu, air permukaan juga cenderung lebih keruh karena mengandung partikel-partikel padat yang terbawa oleh arus air.
Sebaliknya, air tanah cenderung memiliki PH yang lebih tinggi dan kekeruhan yang lebih rendah karena air tersebut disaring oleh tanah dan batuan sebelum akhirnya tersimpan di dalam akuifer.
Penutup
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa air permukaan biasanya lebih kotor dibandingkan dengan air tanah karena lebih rentan terkontaminasi oleh limbah dan bahan kimia. Oleh karena itu, kita perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan air permukaan dan melakukan upaya-upaya untuk menjaga kebersihan dan kualitas air.