Mengapa Tanah Gambut Tidak Baik untuk Pertanian

Posted on

Tanah gambut adalah jenis tanah yang banyak ditemukan di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan kadar air yang sangat banyak. Namun, meskipun begitu, tanah gambut tidak cocok untuk pertanian. Mengapa?

1. pH Tanah yang Rendah

Tanah gambut memiliki pH yang sangat rendah, yaitu sekitar 3,5-4,5. Hal ini disebabkan oleh asam humat yang tinggi pada tanah gambut. pH yang rendah ini menyebabkan nutrisi pada tanah gambut sulit terserap oleh tanaman. Tanaman membutuhkan pH tanah yang seimbang agar bisa tumbuh dengan subur.

2. Kandungan Nutrisi yang Rendah

Tanah gambut memiliki kandungan nutrisi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mineral yang terdapat pada tanah gambut. Kandungan nutrisi yang rendah menyebabkan tanaman sulit untuk tumbuh dengan baik.

3. Drainase yang Buruk

Tanah gambut memiliki kadar air yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan tanah gambut dalam menyerap air. Kadar air yang tinggi menyebabkan tanah gambut menjadi sangat lembek dan sulit untuk diolah. Drainase yang buruk juga dapat menyebabkan genangan air pada tanah gambut dan menghambat pertumbuhan tanaman.

Pos Terkait:  Mengapa Perkembangan IPTek Menyebabkan Terjadinya Perubahan Ruang

4. Kekeringan yang Cepat Terjadi

Meskipun kadar air pada tanah gambut sangat tinggi, namun kekeringan pada tanah gambut dapat terjadi dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan tanah gambut dalam menahan air. Kekeringan pada tanah gambut dapat menyebabkan tanaman mati karena kurangnya air.

5. Risiko Kebakaran yang Tinggi

Tanah gambut memiliki risiko kebakaran yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan organik yang tinggi pada tanah gambut. Bahan organik yang terbakar pada tanah gambut dapat menyebabkan kebakaran yang sulit untuk dipadamkan.

6. Sulit untuk Dikelola

Tanah gambut sangat sulit untuk dikelola. Hal ini disebabkan oleh keadaan tanah gambut yang sangat lembek dan sulit untuk diolah. Selain itu, tanah gambut juga memiliki risiko kebakaran yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang baik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

7. Sulit untuk Dapat Hasil yang Memuaskan

Karena semua faktor di atas, sulit untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pada pertanian di tanah gambut. Meskipun tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, namun itu tidak cukup untuk menghasilkan pertanian yang baik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, tanah gambut tidak cocok untuk pertanian karena memiliki pH yang rendah, kandungan nutrisi yang rendah, drainase yang buruk, kekeringan yang cepat terjadi, risiko kebakaran yang tinggi, sulit untuk dikelola, dan sulit untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, jika ingin membuka lahan pertanian, sebaiknya pilihlah tanah yang cocok untuk pertanian agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *