Jelaskan Pengaruh Lingkungan Sosial Budaya dan Agama dengan Konsumsi Masyarakat

Posted on

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, termasuk lingkungan sosial, budaya, dan agama. Tak terkecuali dalam konsumsi masyarakat, tiga faktor tersebut turut memengaruhi pola konsumsi manusia. Berikut ini akan dijelaskan pengaruh lingkungan sosial budaya dan agama dengan konsumsi masyarakat.

Pengaruh Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk pola konsumsi manusia. Kita selalu terpengaruh oleh lingkungan sekitar kita, terutama oleh keluarga, teman, dan lingkungan kerja. Misalnya, jika keluarga kita memiliki kebiasaan membeli produk-produk mewah, maka kita cenderung akan mengikuti pola konsumsi tersebut.

Teman juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pola konsumsi manusia. Jika teman kita memiliki gaya hidup yang konsumtif, maka kita cenderung akan mengikuti pola konsumsi tersebut. Begitu juga dengan lingkungan kerja, jika kita bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki budaya konsumtif, maka kita cenderung akan mengikuti pola konsumsi tersebut.

Pengaruh Lingkungan Budaya

Lingkungan budaya juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pola konsumsi manusia. Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda, sehingga pola konsumsi manusia juga berbeda-beda. Misalnya, di Jawa, orang cenderung lebih suka membeli produk-produk yang memiliki nilai filosofis dan budaya yang tinggi, seperti batik dan wayang. Sedangkan di daerah lain, orang cenderung lebih suka membeli produk-produk yang lebih modern dan praktis.

Pos Terkait:  Jelaskan Maksud dari Biochip pada Generasi Masa Depan

Budaya juga memengaruhi pola konsumsi manusia dalam hal makanan dan minuman. Misalnya, di Indonesia, masyarakat cenderung lebih suka makan nasi dan lauk-pauk daripada roti dan keju. Begitu juga dengan minuman, di Indonesia, teh dan kopi lebih populer daripada minuman beralkohol.

Pengaruh Lingkungan Agama

Lingkungan agama juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pola konsumsi manusia. Setiap agama memiliki aturan-aturan yang harus diikuti oleh para pengikutnya, termasuk dalam hal konsumsi. Misalnya, dalam agama Islam, ada aturan tentang makanan halal dan haram. Masyarakat muslim cenderung lebih memilih makanan halal daripada makanan yang tidak jelas status halalnya.

Begitu juga dengan minuman, dalam agama Islam, minuman beralkohol dilarang, sehingga masyarakat muslim cenderung tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, dalam agama Hindu, ada aturan tentang vegetarianisme, sehingga masyarakat Hindu cenderung lebih suka makan makanan vegetarian.

Penutup

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial, budaya, dan agama memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pola konsumsi manusia. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus bisa memilih lingkungan yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Dengan begitu, kita bisa membentuk pola konsumsi yang sehat dan terhindar dari perilaku konsumtif yang tidak baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *