Kerajinan tanah liat merupakan salah satu produk seni yang terbuat dari tanah liat yang diolah dengan teknik tertentu, kemudian dibentuk menjadi berbagai macam bentuk yang menarik dan estetik. Namun, proses produksi kerajinan tanah liat juga memiliki risiko yang harus diwaspadai oleh para pekerja. Oleh karena itu, penting untuk memahami keselamatan kerja pada produksi kerajinan tanah liat agar terhindar dari risiko yang dapat membahayakan kesehatan pekerja. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keselamatan kerja pada produksi kerajinan tanah liat.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) merupakan alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari risiko yang ada di tempat kerja. Pada produksi kerajinan tanah liat, APD yang umum digunakan adalah masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung. Masker digunakan untuk melindungi saluran pernapasan dari debu dan partikel-partikel kecil yang dapat terhirup oleh pekerja. Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari paparan bahan-bahan kimia. Kacamata pelindung digunakan untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil yang terbang saat proses produksi.
Pengendalian Debu dan Partikel-partikel Kecil
Proses produksi kerajinan tanah liat menghasilkan debu dan partikel-partikel kecil yang dapat membahayakan kesehatan pekerja jika terhirup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian debu dan partikel-partikel kecil dengan menggunakan alat-alat tertentu, seperti exhaust fan dan vacuum cleaner. Exhaust fan digunakan untuk mengalirkan udara segar ke dalam ruangan produksi, sehingga debu dan partikel-partikel kecil dapat terhisap oleh exhaust fan. Vacuum cleaner digunakan untuk membersihkan debu dan partikel-partikel kecil yang ada di permukaan kerja.
Pengelolaan Bahan Kimia
Pada produksi kerajinan tanah liat, seringkali digunakan bahan kimia seperti cat, glaze, dan bahan pengikat lainnya. Bahan kimia tersebut dapat membahayakan kesehatan pekerja jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan bahan kimia dengan benar, seperti menyimpan bahan kimia di tempat yang tertutup dan terpisah dari bahan-bahan lain yang mudah terbakar atau meledak. Selain itu, pekerja juga perlu memakai sarung tangan dan masker saat menangani bahan kimia agar terhindar dari risiko paparan bahan kimia.
Pengelolaan Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang buruk dapat membahayakan kesehatan pekerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan lingkungan kerja dengan baik, seperti menyediakan ventilasi yang cukup untuk mengalirkan udara segar ke dalam ruangan produksi. Selain itu, perlu juga menjaga kebersihan lingkungan kerja dengan membersihkan permukaan kerja dan membuang limbah dengan benar.
Pelatihan dan Pendidikan Keselamatan Kerja
Pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja sangat penting untuk meningkatkan kesadaran pekerja tentang risiko-risiko yang ada di tempat kerja. Pekerja perlu diberikan pelatihan dan pendidikan tentang penggunaan APD, pengendalian debu dan partikel-partikel kecil, pengelolaan bahan kimia, pengelolaan lingkungan kerja, dan tindakan darurat saat terjadi kecelakaan kerja. Dengan demikian, pekerja akan lebih siap dan terlatih untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Tindakan Darurat saat Terjadi Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, perlu disiapkan tindakan darurat saat terjadi kecelakaan kerja, seperti menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), nomor telepon penting, dan instruksi tentang tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan kerja. Selain itu, perlu juga dilakukan latihan evakuasi dengan pekerja agar pekerja tahu cara bertindak saat terjadi kecelakaan kerja.
Kesimpulan
Keselamatan kerja pada produksi kerajinan tanah liat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja. Dalam proses produksi kerajinan tanah liat, perlu dilakukan penggunaan APD, pengendalian debu dan partikel-partikel kecil, pengelolaan bahan kimia, pengelolaan lingkungan kerja, pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja, dan tindakan darurat saat terjadi kecelakaan kerja. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan para pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman serta terhindar dari risiko yang membahayakan kesehatan pekerja.