Biomagnifikasi adalah proses penumpukan zat-zat berbahaya dalam rantai makanan. Proses ini terjadi ketika organisme memakan organisme lain yang mengandung zat beracun atau zat yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh. Akibatnya, organisme yang memakan organisme tersebut juga akan mengalami penumpukan zat berbahaya tersebut. Proses ini dapat terjadi pada semua jenis makhluk hidup, termasuk manusia.
Penyebab Biomagnifikasi
Ada beberapa penyebab terjadinya biomagnifikasi, di antaranya adalah:
1. Bioakumulasi
Bioakumulasi adalah proses penumpukan zat berbahaya dalam tubuh organisme hidup. Zat berbahaya tersebut dapat berasal dari lingkungan sekitar, seperti air dan tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya. Organisme yang terpapar zat berbahaya tersebut akan menyerap zat tersebut melalui makanan atau udara dan menyimpannya dalam tubuhnya.
Contoh dari bioakumulasi adalah penumpukan merkuri pada ikan. Merkuri merupakan zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf manusia. Ikan yang hidup di perairan terkontaminasi merkuri akan menyerap zat tersebut melalui makanan dan air yang mereka konsumsi. Akibatnya, kadar merkuri dalam tubuh ikan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan ukuran ikan tersebut.
2. Biomagnifikasi
Biomagnifikasi adalah proses penumpukan zat berbahaya dalam rantai makanan. Zat berbahaya tersebut dapat berasal dari organisme yang lebih rendah dalam rantai makanan dan terus menumpuk pada organisme yang lebih tinggi dalam rantai makanan. Organisme yang lebih rendah dalam rantai makanan akan menyerap zat berbahaya tersebut melalui lingkungan sekitar, seperti air dan tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya. Kemudian, organisme yang lebih tinggi dalam rantai makanan akan memakan organisme yang lebih rendah tersebut dan menyerap zat berbahaya yang terkandung dalam tubuh organisme tersebut.
Contoh dari biomagnifikasi adalah penumpukan DDT pada burung pemakan ikan. DDT adalah insektisida yang digunakan untuk membunuh serangga. Burung pemakan ikan akan menangkap ikan yang terkontaminasi DDT dan menyimpannya dalam tubuhnya. Akibatnya, kadar DDT dalam tubuh burung tersebut akan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan ukuran burung tersebut.
Penutup
Biomagnifikasi adalah proses penumpukan zat berbahaya dalam rantai makanan. Proses ini terjadi ketika organisme memakan organisme lain yang mengandung zat beracun atau zat yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh. Penyebab terjadinya biomagnifikasi antara lain bioakumulasi dan biomagnifikasi itu sendiri. Untuk mengurangi risiko biomagnifikasi, diperlukan upaya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.