Bagaimana Santo Paulus Menjelaskan Tentang Jemaat atau Gereja?

Posted on

Sebagai seorang rasul, Santo Paulus banyak memberikan ajaran tentang jemaat atau gereja. Bagi Santo Paulus, jemaat atau gereja adalah suatu kesatuan orang-orang percaya yang memiliki iman dan keyakinan yang sama. Dalam tulisan-tulisan Paulus, ia menggambarkan jemaat sebagai tubuh Kristus dan rumah Allah yang hidup.

Jemaat sebagai Tubuh Kristus

Santo Paulus menggambarkan jemaat sebagai tubuh Kristus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Ia menyatakan bahwa jemaat adalah tubuh Kristus dan setiap anggota jemaat adalah bagian dari tubuh Kristus. Sebagaimana tubuh manusia memiliki banyak anggota yang memiliki fungsi masing-masing, begitu juga jemaat memiliki banyak anggota yang memiliki peran masing-masing dalam membangun tubuh Kristus.

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Santo Paulus juga menyatakan bahwa Kristus adalah kepala dari tubuh jemaat. Jemaat merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus yang merupakan kepala dari tubuh tersebut. Hanya dengan bergabung dalam tubuh Kristus, orang-orang percaya dapat hidup dalam kebenaran dan kasih Allah.

Pos Terkait:  11 Kode Redeem ML 1 April Terbaru, Segera Klaim

Jemaat sebagai Rumah Allah yang Hidup

Selain menggambarkan jemaat sebagai tubuh Kristus, Santo Paulus juga menyatakan bahwa jemaat adalah rumah Allah yang hidup. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, ia menyatakan bahwa jemaat adalah bangunan yang dibangun di atas dasar para rasul dan nabi. Kristus sendiri adalah batu penjuru dari bangunan tersebut.

Jemaat sebagai rumah Allah yang hidup ini memiliki arti bahwa jemaat adalah tempat di mana Allah hadir dan bekerja. Jemaat bukanlah sekadar tempat berkumpul untuk beribadah, tetapi merupakan tempat di mana orang-orang percaya dapat mengalami kehadiran Allah dan tumbuh dalam iman dan kasih.

Jemaat sebagai Komunitas Kasih

Bagi Santo Paulus, jemaat juga merupakan komunitas kasih yang harus saling mendukung dan menguatkan. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Santo Paulus menyatakan bahwa setiap anggota jemaat harus menggunakan karunia yang diberikan Allah untuk membangun jemaat dan melayani sesama.

Salah satu contoh nyata dari komunitas kasih dalam jemaat adalah dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Santo Paulus menyatakan bahwa setiap anggota jemaat harus saling membantu dan menguatkan, seperti bagian-bagian tubuh yang saling bekerja sama. Jika salah satu anggota jemaat menderita, maka semua anggota jemaat harus merasakan penderitaan tersebut dan berusaha untuk membantu.

Pos Terkait:  Cara Melihat Pemenang Undian di Tokopedia

Jemaat sebagai Tempat Pelayanan dan Penginjilan

Santo Paulus juga mengajarkan bahwa jemaat bukanlah tempat untuk sekadar berkumpul dan beribadah, tetapi juga merupakan tempat untuk melayani dan membagikan Injil kepada orang lain. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Santo Paulus menyatakan bahwa jemaat harus menjadi terang di dunia dan memperlihatkan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar.

Santo Paulus juga memberikan contoh nyata dalam pelayanan dan penginjilan melalui perjalanan-perjalanannya dalam memberitakan Injil. Ia mengunjungi banyak kota dan desa untuk memberitakan Injil, membaptis orang-orang percaya, dan membentuk jemaat-jemaat baru. Santo Paulus juga membagikan karunia-karunia Roh kepada jemaat-jemaat yang telah ia dirikan.

Kesimpulan

Dalam ajarannya tentang jemaat atau gereja, Santo Paulus mengajarkan bahwa jemaat adalah tubuh Kristus dan rumah Allah yang hidup. Jemaat juga merupakan komunitas kasih yang harus saling mendukung dan menguatkan, serta tempat untuk melayani dan membagikan Injil kepada orang lain.

Bagi orang-orang percaya, jemaat atau gereja bukanlah sekadar tempat berkumpul untuk beribadah, tetapi merupakan tempat untuk tumbuh dalam iman dan kasih, serta melayani sesama dan membagikan Injil kepada orang lain. Dalam jemaat, orang-orang percaya dapat merasakan kehadiran Allah dan tumbuh dalam kasih-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *