Mengapa Organisasi Putera Akhirnya Dibubarkan oleh Jepang 2

Posted on

Pengantar

Organisasi Putera atau disingkat PETA adalah sebuah organisasi militer yang didirikan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943 oleh Jenderal Jepang, Moichiro Yamamoto dengan tujuan untuk membentuk pasukan penjaga keamanan yang terdiri dari orang Indonesia. Namun, setelah beberapa waktu berjalan, organisasi ini akhirnya dibubarkan oleh pihak Jepang. Mengapa hal ini terjadi? Berikut penjelasannya.

Sejarah Singkat Organisasi Putera

Organisasi Putera didirikan pada tahun 1943 oleh Jenderal Jepang Moichiro Yamamoto. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membentuk pasukan penjaga keamanan yang terdiri dari orang Indonesia. PETA sendiri merupakan singkatan dari “Pembela Tanah Air” yang artinya adalah orang-orang yang siap membela tanah air mereka. Anggota dari organisasi ini terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pekerjaan dan agama.

Peran Organisasi Putera

Organisasi Putera memiliki peran penting pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah yang dikuasai oleh Jepang. Selain itu, organisasi ini juga bertugas untuk memberikan pelatihan militer kepada anggotanya. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat angkatan bersenjata Jepang di Indonesia.

Pos Terkait:  Perbedaan Sans Serif dan Serif

Penyebab Dibubarkannya Organisasi Putera

Meskipun awalnya organisasi ini dibentuk oleh Jepang, namun pada akhirnya Jepang memutuskan untuk membubarkan organisasi ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, di antaranya adalah:

1. Konflik dengan Tentara Jepang

Salah satu faktor yang menyebabkan PETA dibubarkan adalah konflik yang terjadi antara anggota PETA dengan tentara Jepang. Konflik ini terjadi karena anggota PETA merasa bahwa mereka tidak dihormati oleh tentara Jepang. Selain itu, anggota PETA juga merasa bahwa mereka tidak mendapatkan perlakuan yang adil dari tentara Jepang.

2. Kurangnya Peralatan Militer

Selain konflik dengan tentara Jepang, PETA juga memiliki masalah dengan kurangnya peralatan militer yang mereka miliki. Hal ini membuat pelatihan militer yang diberikan kepada anggota PETA menjadi tidak efektif. Selain itu, kurangnya peralatan militer juga menyebabkan anggota PETA merasa tidak puas dengan organisasi mereka.

3. Kurangnya Dukungan dari Rakyat

Selain konflik dengan tentara Jepang dan kurangnya peralatan militer, PETA juga mengalami masalah dengan kurangnya dukungan dari rakyat Indonesia. Hal ini terjadi karena banyak rakyat Indonesia yang merasa bahwa PETA hanya merupakan alat propaganda dari Jepang.

Penutup

Dalam kesimpulannya, Organisasi Putera akhirnya dibubarkan oleh Jepang karena beberapa faktor seperti konflik dengan tentara Jepang, kurangnya peralatan militer, dan kurangnya dukungan dari rakyat Indonesia. Meskipun begitu, peran Organisasi Putera pada masa pendudukan Jepang di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Organisasi ini telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah yang dikuasai oleh Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *