Kalimat di atas merupakan sebuah perumpamaan yang sering diucapkan oleh orang Indonesia. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana seseorang bisa memandang sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tergantung dari warna atau sifat dari objek tersebut.
Perbedaan Pandangan Berdasarkan Warna
Seperti yang kita ketahui, warna hitam dan putih memiliki arti yang berbeda-beda dalam budaya Indonesia. Warna hitam sering diidentikkan dengan hal-hal yang buruk, seperti kotor, gelap, atau tidak suci. Sedangkan warna putih sering diidentikkan dengan hal-hal yang baik, seperti bersih, terang, atau suci.
Namun, perumpamaan di atas menunjukkan bahwa pandangan seseorang bisa berbeda-beda tergantung dari warna objek yang dilihat. Jika objeknya hitam, maka dianggap kotor, namun jika objeknya putih, maka dianggap bersih. Ini menunjukkan bahwa warna tidak selalu menjadi penentu dari sifat suatu objek.
Pandangan Terhadap Orang Berkulit Gelap
Perumpamaan di atas juga bisa dihubungkan dengan pandangan orang Indonesia terhadap orang berkulit gelap. Di Indonesia, orang berkulit gelap sering dianggap kurang cantik atau kurang menarik dibandingkan dengan orang berkulit putih. Ini bisa terlihat dari iklan-iklan kosmetik yang selalu menampilkan orang berkulit putih sebagai modelnya.
Namun, pandangan tersebut sebenarnya tidak benar. Kulit yang gelap tidak membuat seseorang menjadi kurang cantik atau menarik. Bahkan, di beberapa budaya lain, kulit yang gelap justru dianggap sebagai kecantikan tersendiri.
Pandangan Terhadap Pekerjaan
Selain itu, perumpamaan di atas juga bisa dihubungkan dengan pandangan terhadap pekerjaan. Di Indonesia, beberapa pekerjaan dianggap kurang bergengsi atau kurang baik, seperti tukang ojek, tukang becak, atau tukang sapu jalan. Namun, sebenarnya pekerjaan tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Jadi, pandangan orang terhadap suatu objek atau seseorang tidak selalu benar. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, kebiasaan, atau pengalaman pribadi. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak terlalu cepat menghakimi atau menilai sesuatu hanya berdasarkan warna atau sifat dari objek tersebut.
Kesimpulan
Perumpamaan “kalau hitam dibilang bersih kalau putih dibilang kotor” mengajarkan kita untuk tidak terlalu cepat menilai sesuatu hanya berdasarkan warna atau sifat dari objek tersebut. Pandangan seseorang bisa berbeda-beda tergantung dari pengalaman pribadi, budaya, atau kebiasaan. Oleh karena itu, kita sebaiknya selalu terbuka dan menghargai perbedaan pandangan dari orang lain.