1. Mengabaikan Peringatan Reiner Braun dan Bertindak Tanpa Berpikir Panjang
Eren Yeager, karakter utama dalam serial anime Attack on Titan, seringkali bertindak impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya. Salah satu kesalahannya adalah ketika ia mengabaikan peringatan Reiner Braun soal bahaya di sekitar mereka.
Pada saat itu, Eren hanya berfokus pada hasratnya untuk membunuh semua Titan yang mengancam manusia. Ia tidak memikirkan konsekuensi dari aksinya tersebut, yang berujung pada kekalahan pasukan manusia dalam pertempuran melawan musuh.
2. Tidak Mempertimbangkan Perasaan Orang Lain
Eren cenderung egois dan tidak mempertimbangkan perasaan orang lain dalam tindakannya. Ia seringkali melakukan tindakan yang merugikan orang lain demi mencapai tujuannya sendiri.
Contohnya adalah ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Survey Corps tanpa mempertimbangkan perasaan Mikasa Ackerman, teman baiknya yang selalu setia menemani dan melindunginya.
3. Terlalu Fokus pada Tujuan Pribadi
Eren terlalu fokus pada tujuan pribadinya dalam membasmi Titan, sehingga ia seringkali mengabaikan misi dan tugas yang diberikan kepadanya sebagai anggota Survey Corps.
Hal ini terlihat pada saat ia mengejar tujuannya untuk menguasai kemampuan Founding Titan, yang membuatnya mengabaikan tugas penting sebagai anggota Survey Corps untuk melindungi manusia dari serangan Titan.
4. Tidak Memahami Bahaya Transformasi Titan
Eren seringkali tidak memahami bahaya transformasi Titan dan seringkali melakukan tindakan yang merugikan orang lain karena kurangnya pemahaman tersebut.
Contohnya adalah ketika ia secara tidak sengaja mengakibatkan transformasi Titan di dalam kota, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang besar.
5. Tidak Menjalin Komunikasi dengan Orang Lain
Eren cenderung sulit untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, terutama yang memiliki pendapat berbeda dengannya.
Hal ini terlihat pada saat ia tidak dapat bekerja sama dengan Levi Ackerman dalam menghadapi musuh, karena Eren merasa bahwa cara Levi tidak sesuai dengan pandangannya sendiri.
6. Terlalu Percaya Diri dan Mengabaikan Sumber Daya yang Ada
Eren terlalu percaya diri dalam kemampuannya sebagai Titan, sehingga ia seringkali mengabaikan sumber daya lain yang ada untuk menghadapi musuh.
Contohnya adalah ketika ia memutuskan untuk menyerang Reiner dan Bertoldt sendirian, tanpa mempertimbangkan bahwa mereka memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya.
7. Tidak Mempertimbangkan Konsekuensi dari Setiap Tindakannya
Eren seringkali tidak mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakannya, yang seringkali mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia.
Contohnya adalah ketika ia memutuskan untuk menggunakan kemampuan Founding Titan untuk menghapus ingatan sebagian besar manusia, tanpa mempertimbangkan bahwa tindakannya tersebut dapat mengakibatkan kerusakan besar pada masyarakat manusia.
Kesimpulan
Eren Yeager, karakter utama dalam serial anime Attack on Titan, seringkali bertindak impulsif dan tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya. Ia terlalu fokus pada tujuan pribadinya dan seringkali mengabaikan tugas dan misi yang diberikan kepadanya sebagai anggota Survey Corps.
Karakteristik ini membuatnya sering melakukan kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar bagi manusia. Oleh karena itu, Eren perlu belajar untuk mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakannya dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain untuk mencapai tujuannya tanpa merugikan orang lain.