Marie Antoinette, putri dari Kaisar Franz I dari Austria, menjadi Ratu Perancis pada tahun 1774 setelah menikahi Raja Louis XVI. Namun, kehidupannya sebagai ratu tidak berjalan mulus, terutama setelah terjadinya Revolusi Perancis.
Kehidupan Marie Antoinette Sebelum Revolusi Perancis
Sebelum menjadi ratu, Marie Antoinette dikenal sebagai seorang wanita muda yang cantik dan modis. Namun, ia juga dianggap sebagai sosok yang boros dan tidak bertanggung jawab dalam mengelola keuangan negara.
Marie Antoinette juga dikenal sebagai seorang yang tidak suka berbaur dengan rakyat jelata. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan para bangsawan dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang hanya dapat diikuti oleh orang-orang kaya.
Hubungan Marie Antoinette dengan Revolusi Perancis
Seiring berjalannya waktu, kehidupan Marie Antoinette semakin terisolasi dari rakyat Perancis. Kebijakan-kebijakan yang ia buat juga dianggap merugikan rakyat jelata, yang pada akhirnya membuat ia semakin tidak populer di mata rakyat.
Pada tahun 1789, Revolusi Perancis pecah. Rakyat Perancis marah dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, termasuk kebijakan yang dibuat oleh Marie Antoinette. Ia dianggap sebagai sosok yang mewakili semua hal yang salah dengan pemerintahan.
Marie Antoinette Selama Revolusi Perancis
Selama Revolusi Perancis, Marie Antoinette dan keluarganya dipenjara di Istana Tuileries. Kehidupan mereka di penjara sangat sulit dan tidak manusiawi. Mereka dipaksa untuk hidup dalam kondisi yang buruk dan tidak memiliki privasi sama sekali.
Pada tahun 1792, keluarga kerajaan Perancis dijatuhi hukuman mati oleh Komite Keselamatan Publik. Marie Antoinette dieksekusi dengan cara dipenggal di depan umum pada tanggal 16 Oktober 1793.
Kesimpulan
Meskipun Marie Antoinette bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya Revolusi Perancis, namun ia menjadi simbol dari semua hal yang salah dengan pemerintahan pada saat itu. Kebijakan-kebijakan yang ia buat dan cara hidupnya yang boros membuatnya semakin tidak populer di mata rakyat.
Selama Revolusi Perancis, Marie Antoinette dan keluarganya mengalami banyak penderitaan dan kesulitan. Namun, akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah revolusioner.
Kisah Marie Antoinette menunjukkan betapa pentingnya memiliki hubungan yang baik dengan rakyat dalam memimpin sebuah negara. Kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat dapat memicu kemarahan dan akhirnya mengakibatkan kehancuran suatu negara.