Naruto: Mengapa Ayah Kakashi Hatake Memutuskan untuk Meninggalkannya?

Posted on

Kakashi Hatake adalah salah satu karakter penting dalam anime Naruto. Dia adalah seorang ninja yang sangat handal dan terkenal sebagai “Copy Ninja” karena kemampuannya dalam meniru teknik-teknik ninja yang dia lihat. Namun, meskipun dia sangat kuat di bidang ini, dia memiliki masa lalu yang menyedihkan terkait dengan ayahnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa ayah Kakashi Hatake memutuskan untuk meninggalkannya.

Peran Ayah Kakashi Hatake dalam Kehidupannya

Ayah Kakashi Hatake, Sakumo Hatake, adalah seorang ninja legendaris yang dihormati oleh banyak orang. Dia adalah seorang ninja yang sangat kuat dan terkenal sebagai “White Fang of Konoha. Namun, meskipun ia sangat terkenal, ia memiliki prinsip yang sangat kuat tentang apa yang benar dan salah.

Ketika Sakumo melakukan misi untuk membela teman-temannya, ia dianggap gagal dan dikucilkan oleh desa. Hal ini sangat mempengaruhi Sakumo dan ia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kematian Sakumo sangat mempengaruhi Kakashi, dan ia merasa sangat sedih dan kecewa dengan ayahnya.

Pos Terkait:  Livery Bussid Nakula SHD: Membuat Perjalanan Anda Menjadi Lebih Menarik

Hubungan Kakashi dengan Ayahnya

Kakashi dan ayahnya memiliki hubungan yang rumit. Sebelum Sakumo melakukan bunuh diri, mereka memiliki hubungan yang sangat dekat. Namun, setelah kematian ayahnya, Kakashi merasa sangat kecewa dan sedih. Dia merasa seperti ayahnya telah meninggalkannya dan tidak pernah membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.

Kakashi kemudian menjadi sangat obsesif dengan aturan dan prinsip dalam hidupnya, dan dia selalu berusaha untuk menjadi ninja yang sangat kuat. Namun, ia juga menjadi sangat tertutup dan sulit untuk didekati. Dia tidak pernah membicarakan masalah pribadinya dengan orang lain, dan ini membuatnya kesulitan untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain.

Alasan Ayah Kakashi Memutuskan untuk Meninggalkannya

Alasan sebenarnya mengapa ayah Kakashi Hatake memutuskan untuk meninggalkannya masih belum jelas. Namun, ada beberapa kemungkinan alasan mengapa Sakumo memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Salah satu kemungkinan adalah bahwa dia merasa sangat kecewa dengan dirinya sendiri karena gagal dalam misi untuk membela teman-temannya. Dia mungkin merasa bahwa dia telah mengkhianati prinsip-prinsipnya dan tidak bisa hidup dengan rasa bersalah.

Kemungkinan lain adalah bahwa dia merasa sangat kesepian dan tidak memiliki siapa pun yang bisa dia andalkan. Setelah dikucilkan oleh desa, ia mungkin merasa sangat terisolasi dan tidak memiliki tempat yang bisa ia panggil rumah.

Pos Terkait:  Cara Cek Resi Wahana: Mudah dan Praktis

Dampak Meninggalnya Ayahnya pada Kakashi

Meninggalnya ayahnya sangat mempengaruhi Kakashi. Dia merasa sangat sedih dan kecewa dengan ayahnya, dan ini membuatnya menjadi sangat tertutup dan sulit didekati. Dia juga menjadi sangat obsesif dengan aturan dan prinsip dalam hidupnya, dan ini membuatnya sulit untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain.

Namun, meskipun dia sangat kecewa dengan ayahnya, Kakashi juga menghormati dan mengagumi ayahnya. Meskipun Sakumo dianggap gagal oleh desa, Kakashi tahu bahwa ayahnya melakukan apa yang benar dan berjuang untuk apa yang dia percayai. Ini membuat Kakashi belajar untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya sendiri dan menjadi orang yang kuat secara mental.

Kesimpulan

Kakashi Hatake adalah salah satu karakter penting dalam anime Naruto. Meskipun dia sangat kuat sebagai ninja, dia memiliki masa lalu yang menyedihkan terkait dengan ayahnya. Ayahnya, Sakumo Hatake, adalah seorang ninja legendaris yang dihormati oleh banyak orang. Namun, ketika ia melakukan misi untuk membela teman-temannya, ia dianggap gagal dan dikucilkan oleh desa.

Meninggalnya ayahnya sangat mempengaruhi Kakashi. Dia merasa sangat sedih dan kecewa dengan ayahnya, dan ini membuatnya menjadi sangat tertutup dan sulit didekati. Namun, meskipun dia sangat kecewa dengan ayahnya, Kakashi juga menghormati dan mengagumi ayahnya. Ini membuatnya belajar untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya sendiri dan menjadi orang yang kuat secara mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *