Hukum Taurat adalah serangkaian perintah dan larangan yang diberikan oleh Allah kepada umat Yahudi melalui nabi Musa. Namun, ketika Yesus datang ke dunia dan memberikan ajaran-Nya, banyak orang merasa bingung mengenai hubungan antara hukum Taurat dan ajaran Kristus. Salah satu tokoh yang memberikan pandangan mengenai hal ini adalah Rasul Paulus. Berikut adalah tiga pandangan Rasul Paulus mengenai hukum Taurat:
1. Hukum Taurat Tidak Mampu Menyelamatkan Manusia
Rasul Paulus percaya bahwa manusia tidak dapat diselamatkan melalui upaya mereka sendiri untuk memenuhi hukum Taurat. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, ia menyatakan bahwa “kita tahu bahwa dari segala yang dikatakan oleh hukum itu, di dalam hukum itu diucapkan kepada mereka yang berada di dalam hukum itu, supaya setiap mulut tertutup dan seluruh dunia menjadi bersalah di hadapan Allah” (Roma 3:19). Menurutnya, hukum Taurat hanya dapat menunjukkan dosa-dosa manusia, namun tidak dapat menyelamatkan mereka dari dosa tersebut.
2. Hukum Taurat Menjadi Hambatan dalam Menerima Keselamatan
Rasul Paulus juga percaya bahwa hukum Taurat dapat menjadi hambatan bagi orang untuk menerima keselamatan yang diberikan melalui Yesus Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, ia menyatakan bahwa “kamu yang hendak dibenarkan oleh hukum, kamu telah terputus dari kasih karunia; kamu telah jatuh dari pada kasih karunia” (Galatia 5:4). Menurutnya, jika seseorang mencoba untuk diselamatkan melalui memenuhi hukum Taurat, ia akan kehilangan kesempatan untuk menerima kasih karunia yang diberikan melalui iman kepada Kristus.
3. Hukum Taurat Membantu Manusia dalam Menjadi Kudus
Meskipun demikian, Rasul Paulus juga percaya bahwa hukum Taurat memiliki peran penting dalam membantu manusia untuk hidup kudus. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, ia menyatakan bahwa “sebab apa yang tidak mampu dilakukan oleh hukum itu, karena daging yang lemah, telah dilakukan Allah dengan menyuruhkan Anak-Nya dalam rupa manusia yang serupa dengan manusia berdosa dan untuk dosa, supaya dalam diri manusia hukum yang harus dituntut itu terpenuhi” (Roma 8:3-4). Menurutnya, melalui iman kepada Kristus, manusia dapat hidup sesuai dengan hukum Taurat yang benar dan kudus.
Kesimpulan
Dari ketiga pandangan Rasul Paulus mengenai hukum Taurat, dapat disimpulkan bahwa ia percaya bahwa hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia dan dapat menjadi hambatan dalam menerima keselamatan, namun memiliki peran penting dalam membantu manusia hidup kudus. Oleh karena itu, bagi umat Kristen, penting untuk memahami hubungan yang tepat antara hukum Taurat dan ajaran Kristus, sehingga dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah.