Guguritan Nyaeta: Kesenian Tradisional Sunda yang Mendunia

Posted on

Guguritan nyaeta salah satu kesenian tradisional Sunda yang sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda. Kesenian ini terdiri dari puisi-puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik tradisional Sunda. Guguritan nyaeta biasanya dipentaskan pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, atau acara keagamaan.

Meskipun berasal dari Jawa Barat, kesenian guguritan nyaeta kini sudah mendunia. Banyak orang dari luar Jawa Barat yang tertarik dan mempelajari kesenian ini. Hal ini tentu saja membuat kesenian guguritan nyaeta semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

Asal Usul Guguritan Nyaeta

Guguritan nyaeta berasal dari kata “gugur” yang artinya jatuh atau gugur, dan “tanya” yang artinya tanya. Secara harfiah, guguritan nyaeta berarti puisi yang dinyanyikan untuk menanyakan sesuatu yang sedang atau sudah gugur.

Menurut sejarah, kesenian guguritan nyaeta berasal dari zaman kerajaan Sunda. Saat itu, para raja dan bangsawan Sunda sering mengadakan acara perjamuan atau upacara keagamaan. Pada acara tersebut, mereka meminta para seniman untuk membuat puisi-puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik tradisional Sunda.

Pos Terkait:  Cara Melihat MAC Address HP

Seiring berjalannya waktu, kesenian guguritan nyaeta semakin berkembang dan menjadi populer di kalangan masyarakat Sunda. Bahkan, pada saat itu, para seniman guguritan nyaeta dianggap sebagai orang yang sangat dihormati dan dihargai.

Ciri Khas Guguritan Nyaeta

Guguritan nyaeta memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan kesenian tradisional lainnya. Pertama, guguritan nyaeta selalu dinyanyikan dengan iringan musik tradisional Sunda seperti angklung, calung, atau gamelan. Kedua, lirik puisi pada guguritan nyaeta selalu memiliki makna yang dalam dan penuh dengan filosofi kehidupan.

Ketiga, guguritan nyaeta selalu dipentaskan oleh seorang penyanyi tunggal yang disebut sebagai “pemadu”. Pemadu dituntut untuk memiliki kemampuan vokal yang baik dan mampu menghayati isi lirik puisi. Keempat, guguritan nyaeta selalu diiringi dengan gerakan tari yang indah dan elegan.

Macam-macam Guguritan Nyaeta

Guguritan nyaeta terdiri dari beberapa macam, antara lain:

1. Panambih

Panambih adalah guguritan nyaeta yang dinyanyikan pada saat acara khitanan atau sunatan. Lirik puisi pada panambih biasanya berisi doa-doa untuk sang anak yang baru saja disunat.

2. Ceurik Rahwana

Ceurik Rahwana adalah guguritan nyaeta yang menceritakan kisah Ramayana, khususnya tentang tokoh antagonis, Rahwana. Lirik puisi pada ceurik rahwana biasanya berisi tentang kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh Rahwana.

Pos Terkait:  Transit di Doha: Apakah Perlu Visa?

3. Tembang Pucung

Tembang Pucung adalah guguritan nyaeta yang dinyanyikan pada saat acara pernikahan. Lirik puisi pada tembang pucung biasanya berisi tentang keindahan alam, cinta kasih, dan harapan untuk kehidupan yang bahagia dan sejahtera.

Mempelajari Guguritan Nyaeta

Jika anda ingin mempelajari guguritan nyaeta, anda bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok seniman guguritan nyaeta di daerah anda. Selain itu, anda juga bisa mempelajari guguritan nyaeta melalui buku-buku atau video tutorial yang tersedia di internet.

Untuk menjadi seorang pemadu guguritan nyaeta, anda harus memiliki kemampuan vokal yang baik dan mampu menghayati isi lirik puisi. Selain itu, anda juga harus memiliki kemampuan menari yang baik dan elegan.

Kesimpulan

Guguritan nyaeta adalah salah satu kesenian tradisional Sunda yang sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda. Kesenian ini terdiri dari puisi-puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik tradisional Sunda. Guguritan nyaeta memiliki beberapa macam seperti panambih, ceurik rahwana, dan tembang pucung.

Jika anda ingin mempelajari guguritan nyaeta, anda bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok seniman guguritan nyaeta di daerah anda. Selain itu, anda juga bisa mempelajari guguritan nyaeta melalui buku-buku atau video tutorial yang tersedia di internet.

Pos Terkait:  Daftar Harga HP Samsung Desember, Termurah Hingga

Dengan semakin populernya kesenian guguritan nyaeta, diharapkan kesenian ini bisa terus dilestarikan dan diapresiasi oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar Jawa Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *