Pendahuluan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dalam jangka waktu tertentu. Curah hujan sangat penting dalam dunia pertanian, karena dapat mempengaruhi hasil panen. Untuk itu, kita perlu mengukur curah hujan dengan benar. Salah satu cara mengukur curah hujan adalah dengan menggunakan alat pengukur curah hujan. Pada artikel ini, kita akan membahas cara mengukur curah hujan dengan gambar.
Alat Pengukur Curah Hujan
Alat pengukur curah hujan yang paling sederhana adalah ember yang diletakkan di tempat terbuka. Namun, alat ini tidak akurat karena air hujan bisa menguap sebelum diukur. Oleh karena itu, alat pengukur curah hujan yang lebih akurat adalah pluviometer. Pluviometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air hujan yang jatuh dalam satu waktu.
Cara Menggunakan Pluviometer
Pluviometer terdiri dari ember dengan diameter tertentu yang diletakkan di bawah corong. Corong akan menampung air hujan dan mengalirkannya ke ember. Setelah hujan berhenti, kita dapat mengukur jumlah air hujan yang terkumpul di dalam ember. Caranya adalah dengan mengukur tinggi air hujan yang terkumpul di dalam ember menggunakan penggaris atau mistar. Kemudian, hasil pengukuran tersebut dikonversi ke dalam satuan milimeter atau sentimeter.
Cara Menghitung Curah Hujan
Setelah mengukur tinggi air hujan, kita dapat menghitung curah hujan dengan rumus sederhana. Rumusnya adalah:Curah Hujan (mm) = Tinggi Air Hujan (mm) x Luas Penampang Ember (mm)Luas penampang ember dapat dihitung dengan rumus:Luas Penampang Ember (mm) = πr²Dalam rumus tersebut, r adalah jari-jari ember.
Contoh Penghitungan Curah Hujan
Misalkan tinggi air hujan yang terkumpul di dalam ember adalah 50 mm dan jari-jari ember adalah 100 mm, maka kita dapat menghitung curah hujan sebagai berikut:Luas Penampang Ember (mm) = π x 100² = 31.416 mm²Curah Hujan (mm) = 50 mm x 31.416 mm² = 1.570.800 mm³Kita dapat mengonversi hasil pengukuran ke dalam satuan liter atau mililiter dengan cara membagi hasil pengukuran dengan 1000. Dalam contoh di atas, hasil pengukuran adalah 1.570.800 mm³, yang setara dengan 1.570,8 ml atau 1,5708 liter. Oleh karena itu, curah hujan yang terjadi adalah sebesar 1,5708 liter/m² atau 157,08 mm/m².
Penutup
Mengukur curah hujan merupakan hal yang penting dalam dunia pertanian. Dengan mengukur curah hujan, kita dapat mengetahui jumlah air hujan yang diterima oleh tanaman, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil panen. Salah satu cara mengukur curah hujan adalah dengan menggunakan pluviometer. Dalam penggunaannya, kita perlu mengukur tinggi air hujan yang terkumpul di dalam ember dengan penggaris atau mistar, kemudian menghitung curah hujan menggunakan rumus sederhana. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.