Cara Menghitung Rasio Price Earning

Posted on

Investasi saham menjadi salah satu alternatif investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Salah satu indikator yang penting untuk diperhatikan dalam saham adalah rasio Price Earning (P/E) ratio. Rasio ini bisa menjadi indikator penting untuk menentukan apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Berikut adalah cara menghitung rasio Price Earning.

Apa Itu Rasio Price Earning?

Sebelum membahas cara menghitung rasio Price Earning, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu rasio tersebut. Rasio Price Earning adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap laba bersih (earnings) per saham yang diperoleh oleh perusahaan. Dalam istilah sederhana, rasio P/E merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham.

Kenapa Rasio Price Earning Penting?

Rasio Price Earning sangat penting dalam dunia investasi saham karena rasio ini bisa memberikan gambaran mengenai valuasi saham. Dalam hal ini, valuasi saham adalah harga yang pantas untuk dibayar oleh investor untuk setiap laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Jika rasio P/E tinggi, artinya investor bersedia membayar lebih mahal untuk laba bersih per saham yang diperoleh oleh perusahaan.

Pos Terkait:  Kelebihan dan Kekurangan Vivo Y50

Sebaliknya, jika rasio P/E rendah, artinya investor tidak bersedia membayar terlalu mahal untuk laba bersih per saham yang diperoleh oleh perusahaan. Oleh karena itu, rasio P/E bisa menjadi indikator penting untuk mengetahui apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak.

Cara Menghitung Rasio Price Earning

Setelah mengetahui apa itu rasio Price Earning dan kenapa rasio ini penting, kita dapat melakukan perhitungan untuk menentukan rasio P/E suatu perusahaan. Berikut adalah cara menghitung rasio Price Earning:

  1. Langkah pertama adalah menentukan harga saham per lembar (share price). Harga saham per lembar bisa dilihat dari pasar modal atau melalui platform trading yang digunakan.
  2. Setelah mengetahui harga saham per lembar, langkah selanjutnya adalah menentukan laba bersih per saham (earnings per share). Laba bersih per saham bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan.
  3. Setelah mengetahui harga saham per lembar dan laba bersih per saham, kita dapat menghitung rasio Price Earning dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rasio P/E = Harga Saham Per Lembar / Laba Bersih Per Saham

Contoh Perhitungan Rasio Price Earning

Untuk memperjelas cara menghitung rasio Price Earning, berikut adalah contoh perhitungan:

  • Harga saham per lembar = Rp 10.000
  • Laba bersih per saham = Rp 1.000
Pos Terkait:  Lupa Kata Sandi FB? Simak Cara Mengatasinya di Sini!

Dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya, maka:

Rasio P/E = Rp 10.000 / Rp 1.000 = 10

Dalam contoh ini, rasio P/E adalah 10. Artinya, investor bersedia membayar 10 kali lipat dari laba bersih per saham yang diperoleh oleh perusahaan.

Interpretasi Rasio Price Earning

Setelah mengetahui cara menghitung rasio Price Earning dan contoh perhitungannya, kita dapat melakukan interpretasi terhadap rasio tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi rasio P/E:

Pos Terkait:  Cara Run HTML di Visual Studio Code

Kesimpulan

Investasi saham membutuhkan pemahaman mengenai berbagai indikator, termasuk rasio Price Earning. Rasio ini bisa memberikan gambaran mengenai valuasi saham dan bisa menjadi indikator penting untuk menentukan apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Cara menghitung rasio Price Earning cukup sederhana, yaitu dengan membagi harga saham per lembar dengan laba bersih per saham. Interpretasi rasio P/E perlu dilihat berdasarkan beberapa faktor, seperti industri atau sektor yang dimaksud dan tren historis perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *