Pengantar
Jakarta, ibukota negara Indonesia yang kini dikenal sebagai salah satu kota terpadat di dunia, tidak selalu menjadi kota yang macet seperti saat ini. Pada tahun 1970-an, suasana jalan di Jakarta masih terasa cukup lengang dan nyaman untuk dilalui. Bagaimana suasana jalan di Jakarta pada era tersebut? Mari kita simak bersama.
Transportasi Umum
Pada tahun 1970-an, transportasi umum yang paling populer di Jakarta adalah bus dan becak. Bus-bus besar dengan warna-warna cerah dan tulisan-tulisan unik seringkali menjadi pemandangan di jalan-jalan ibukota. Sementara itu, becak yang dioperasikan oleh para tukang becak juga masih banyak digunakan sebagai alat transportasi di jalan-jalan kecil.
Kendaraan Pribadi
Di era 1970-an, mobil pribadi masih menjadi barang mewah yang hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat. Kendaraan yang lebih umum digunakan adalah sepeda motor dan sepeda. Jalan-jalan di Jakarta masih terasa cukup luas untuk dilalui oleh kendaraan-kendaraan tersebut, sehingga tidak terlalu banyak terjadi kemacetan seperti saat ini.
Tanpa Tol
Saat ini, tol menjadi bagian penting dari infrastruktur jalan di Jakarta. Namun, pada era 1970-an, jalan tol di Jakarta masih belum ada. Hal ini membuat jalan-jalan di kota ini terasa lebih santai dan nyaman untuk dilalui.
Transportasi Laut
Jakarta, yang terletak di pantai utara Pulau Jawa, juga memiliki akses transportasi laut yang cukup baik. Pada era 1970-an, pelabuhan Tanjung Priok masih menjadi pelabuhan utama di Jakarta. Kapal-kapal besar yang membawa barang-barang dari luar negeri seringkali bersandar di pelabuhan ini.
Jalan-jalan Utama
Jalan-jalan utama di Jakarta pada era 1970-an masih terasa cukup luas dan lengang. Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, yang kini menjadi jalan-jalan utama di Jakarta, juga sudah ada pada masa tersebut. Namun, jumlah kendaraan yang dilalui di jalan-jalan tersebut masih jauh dari jumlah kendaraan saat ini.
Pasar Tradisional
Pasar tradisional masih menjadi tempat berbelanja yang populer di Jakarta pada era 1970-an. Pasar-pasar seperti Pasar Senen dan Pasar Baru masih ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari.
Pusat Perbelanjaan
Meskipun pusat perbelanjaan modern seperti mal belum ada pada era 1970-an, Jakarta sudah memiliki beberapa toko besar yang menjadi tempat belanja favorit bagi masyarakat. Toko-toko seperti Sarinah dan Pasaraya Blok M masih menjadi pusat perbelanjaan yang populer hingga saat ini.
Pemandangan Kota
Pemandangan kota Jakarta pada era 1970-an masih terasa lebih asri dan hijau. Kebun binatang Ragunan, Monas, dan Taman Mini Indonesia Indah masih menjadi tempat wisata yang populer hingga saat ini.
Stasiun Kereta Api
Stasiun kereta api di Jakarta pada era 1970-an masih menjadi tempat penting bagi masyarakat untuk bepergian ke luar kota. Stasiun-stasiun seperti Stasiun Gambir dan Stasiun Senen masih menjadi stasiun utama di Jakarta hingga saat ini.
Kesimpulan
Suasana jalan di Jakarta pada era 1970-an terasa jauh berbeda dengan suasana jalan saat ini. Meskipun kota ini sudah menjadi salah satu kota terbesar di dunia, suasana jalan di Jakarta pada masa itu masih terasa cukup santai dan nyaman untuk dilalui. Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda ketahui tentang Jakarta pada era 1970-an?