Kisah Sahabat Umar r.a Membuat Nabi SAW Tersenyum Riang (Tertawa)
Dari Jabir bin ‘Abdillah r.a , menceritakan: “suatu ketika Abu Bakar r.a meminta izin kepada Nabi saw untuk masuk ke rumah beliau. Saat itu, Abu Bakar mendapati orang-orang duduk di dekat pintu rumah beliau karena tidak seorang pun dari mereka di perkenankan masuk. [Jabir melanjutkan]; lalu Abu Bakar diperkenankan masuk.
Tidak lama berselang, Umar R.a datang. Dia meminta izin kepad Nabi saw untuk masuk, dan beliau memperkenankannya. Setelah di dalam rumah, Umar mendapati Nabi saw sedang duduk dan hanya diam seribu bahasa, sementara istri-istri beliau di sekitarnya. Melihat situasi seperti ini, Umar bergumam: “akan kuucapkan sesuatu yang dapat membuat Nabi saw tertawa”. Lalu Umar berkata: “wahai Rasulullah, seandainya Binti Kharijah-yaitu istrinya- meminta nafkah (lebih) kepadaku niscaya aku akan berdiri menghampirinya dan memukul tengkuknya?” sepontan saja Rasulullah saw tertawa dan berkata: “sebagaimana yang kamu lihat, mereka yang di sekelilingku ini sedang meminta nafkah (lebih) padaku.”
Al-mubarakfuri rahimahu-Allah menjelaskan: “salah satu kesimpulan hokum dari hadist ini adalah jika seorang berbicara dengan perkataan yang sebenarnya (bukan di buat-buat) untuk membuat orang lain tertawa, maka itu bukan dosa. Kesimpulan ini ditunjukkan oleh perkataan canda dari Umar bin khattab r.a kepada Rasulullah saw ketika beliau marah kepada bebrapa istrinya.”
Al-Mubarakfuri rahimahu-Allah juga mengatakan: “Al-Ghazzali menerangkan: “sudah seharusnya canda seorang muslim di lakukan seperti canda Rasulullah saw. Canda beliau selalu mengandung kebenaran, tidak menyinggung perasaan, dan tidak berlebihan. Apabila anda bercanda seperti demikian, dan anda melakukannya tidak terus-menerus, maka canda itu di bolehkan. Akan tetapi, termasuk kesalahan fatal apabila seorang muslim menjadikan guyonan sebagi profesinya, melakukannya dengan sering, dan berlebih-lebihan di dalamnya; dengan dalih Rasulullah saw pernah menonton tarian budak-budak hitam dan izin beliau kepada ‘Aisyah r.a untuk menonton permainan mereka.”
“……Beliau Rasulullah saw adalah insan (manusia) yang berwibawa. Beliau membuat hati manusia senang dengan candanya.”
Baca Juga: kisah canda nabi muhammad saw kepada istri-istri beliau