Kalajengking dan ketonggeng seringkali disalahartikan sebagai jenis serangga yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan mulai dari bentuk, habitat, hingga bahaya yang ditimbulkan bagi manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengenal perbedaan antara kalajengking dan ketonggeng agar dapat mengambil tindakan yang tepat ketika bertemu dengan salah satu dari mereka. Berikut adalah perbedaan antara kalajengking dan ketonggeng:
Bentuk
Kalajengking memiliki bentuk yang lebih panjang dan ramping dibandingkan dengan ketonggeng. Kalajengking memiliki badan yang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tubuh, serta memiliki ekor yang berfungsi sebagai alat pertahanan. Sedangkan ketonggeng memiliki tiga bagian badan, yaitu kepala, dada, dan perut, serta memiliki dua buah antena dan enam kaki.
Habitat
Kalajengking biasanya hidup di daerah yang kering dan berbatu, seperti gurun atau padang pasir. Kalajengking juga dapat ditemukan di gua atau tempat yang gelap dan lembap. Sedangkan ketonggeng biasanya hidup di daerah yang lembap dan gelap seperti di dalam tanah, tumpukan kayu, atau di bawah batu besar.
Makanan
Kalajengking termasuk dalam golongan predator, yang artinya mereka memangsa hewan lain. Makanan kalajengking terdiri dari serangga, laba-laba, dan bahkan tikus kecil. Sedangkan ketonggeng adalah hewan pemakan serasah atau bahan organik yang membusuk di dalam tanah seperti daun, kayu, atau kotoran hewan.
Bahaya
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kalajengking dan ketonggeng adalah bahaya yang ditimbulkan bagi manusia. Kalajengking memiliki sengat yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, bahkan kematian jika tidak diobati dengan cepat. Beberapa spesies kalajengking juga memiliki racun yang lebih mematikan, seperti kalajengking emas atau kalajengking hitam. Sedangkan ketonggeng tidak berbahaya bagi manusia dan lebih seringkali menjadi mangsa dari hewan lain.
Pertahanan
Kalajengking memiliki ekor yang berfungsi sebagai alat pertahanan. Ekor kalajengking dapat digerakkan secara independen dan mengandung sengat yang sangat berbahaya. Ketika merasa terancam, kalajengking akan menekuk ekornya dan menyerang musuhnya dengan sengatnya. Sedangkan ketonggeng tidak memiliki alat pertahanan yang berbahaya dan lebih seringkali menghindari konfrontasi dengan musuhnya.
Reproduksi
Kalajengking termasuk dalam golongan hewan ovovivipar, yang artinya telur yang dihasilkan oleh kalajengking akan menetas di dalam tubuh induknya dan memasuki dunia luar dalam bentuk anak-anak kalajengking. Sedangkan ketonggeng termasuk dalam golongan hewan ovipar, yang artinya mereka bertelur dan telur tersebut menetas menjadi ketonggeng kecil.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalajengking dan ketonggeng adalah dua jenis serangga yang berbeda dalam banyak hal. Kalajengking memiliki bentuk yang lebih panjang dan ramping, hidup di daerah yang kering dan berbatu, memakan serangga dan laba-laba, berbahaya bagi manusia, dan memiliki ekor yang berfungsi sebagai alat pertahanan. Sedangkan ketonggeng memiliki bentuk yang lebih pendek dan gemuk, hidup di daerah yang lembap dan gelap, memakan serasah atau bahan organik yang membusuk di dalam tanah, tidak berbahaya bagi manusia, dan tidak memiliki alat pertahanan yang berbahaya.
Jadi, ketika bertemu dengan salah satu dari mereka, pastikan untuk mengambil tindakan yang tepat agar terhindar dari bahaya yang mungkin ditimbulkan.