kisah Nabi Yusuf alaihissalam
Seorang nabi tampan yang tak perlu mengeluarkan kata, seorang permaisuri cantik tak kuasa menahan dirinya, wanita-wanita kota tersihir akan paras yusuf hingga tak sadar tangan-tangan mereka mengalirkan darah segar akibat irisan pisau oleh tangan mereka sendiri.
Yusuf ingat Rabbnya, taqwa dalam hatinya membuka matanya melihat petunjuk dari Rabbnya, penjarapun lebih disukainya.
(قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ)
[سورة يوسف 33]
Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.
Allah maha adil dan bijaksana, kekuasaan pun diberikan oleh Allah kepada yusuf, mulai dari ilmu ta’wil mimpi, menjadi seorang bendaharawan harta kerajaan, sampai sujudnya saudara-saudaranya dihadapan dia.
(رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ)
[سورة يوسف 101]
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang shalih.”