Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau jumlah penjualan. Biaya ini sangat penting untuk diketahui dalam menghitung laba perusahaan. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung biaya variabel.
Apa itu biaya variabel?
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau jumlah penjualan. Contohnya, jika sebuah perusahaan memproduksi 100 unit produk dan biaya bahan baku yang digunakan sebesar Rp 10.000 per unit, maka biaya bahan baku untuk produksi 100 unit adalah Rp 1.000.000. Namun jika produksi ditingkatkan menjadi 200 unit, biaya bahan baku akan menjadi Rp 2.000.000. Ini menunjukkan bahwa biaya bahan baku berubah sesuai dengan jumlah produksi.
Cara menghitung biaya variabel
Ada beberapa cara untuk menghitung biaya variabel, di antaranya adalah:
1. Metode persentase
Metode ini menghitung biaya variabel sebagai persentase dari total penjualan. Cara menghitungnya adalah dengan membagi biaya variabel dengan total penjualan, lalu dikalikan 100%.
Contohnya, sebuah perusahaan memiliki biaya variabel sebesar Rp 500.000 dan total penjualan sebesar Rp 1.000.000. Maka biaya variabel sebagai persentase dari total penjualan adalah:
Biaya variabel / Total penjualan x 100% = Rp 500.000 / Rp 1.000.000 x 100% = 50%
2. Metode penghitungan langsung
Metode ini menghitung biaya variabel dengan menghitung biaya langsung yang dibutuhkan untuk membuat produk atau menyediakan jasa. Biaya langsung tersebut meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel.
Contohnya, sebuah perusahaan membuat produk A dengan menggunakan bahan baku sebesar Rp 10.000 per unit, tenaga kerja langsung sebesar Rp 5.000 per unit, dan biaya overhead variabel sebesar Rp 2.000 per unit. Jumlah produksi produk A adalah 100 unit. Maka total biaya variabel adalah:
Biaya bahan baku + Tenaga kerja langsung + Biaya overhead variabel = Rp 10.000 + Rp 5.000 + Rp 2.000 = Rp 17.000 per unit
Total biaya variabel untuk produksi 100 unit produk A adalah:
Biaya variabel x Jumlah produksi = Rp 17.000 x 100 = Rp 1.700.000
Keuntungan mengetahui biaya variabel
Mengetahui biaya variabel sangat penting dalam menghitung laba perusahaan. Dengan mengetahui biaya variabel, perusahaan dapat menghitung break-even point atau titik impas, yaitu jumlah penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi biaya produksi dan mendapatkan laba nol.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengetahui margin kontribusi, yaitu selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit produk. Margin kontribusi ini dapat digunakan untuk menghitung laba yang dihasilkan dari penjualan produk.
Kesimpulan
Menghitung biaya variabel sangat penting dalam menghitung laba perusahaan. Ada beberapa cara untuk menghitung biaya variabel, di antaranya adalah menggunakan metode persentase dan metode penghitungan langsung. Dengan mengetahui biaya variabel, perusahaan dapat menghitung break-even point dan margin kontribusi.