Gelar adalah penghargaan yang biasanya diberikan sebagai tanda kehormatan atas prestasi seseorang dalam bidang tertentu. Namun, seringkali orang kesulitan dalam menulis gelar dengan benar. Padahal, menulis gelar dengan benar sangat penting untuk memberikan kesan yang baik dan profesional. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menulis gelar yang benar.
Apa Itu Gelar?
Gelar adalah penghargaan yang diberikan kepada seseorang sebagai tanda kehormatan atas prestasi dan keahliannya dalam bidang tertentu. Gelar dapat diberikan oleh institusi pendidikan, lembaga pemerintah, organisasi profesi, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Gelar
Ada banyak jenis gelar yang diberikan di Indonesia, antara lain:
- Gelar Sarjana (S1)
- Gelar Magister (S2)
- Gelar Doktor (S3)
- Gelar Profesor
- Gelar Kehormatan
Gelar Sarjana (S1) adalah gelar yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan tinggi selama empat tahun. Gelar Magister (S2) adalah gelar yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan tinggi lanjutan selama dua tahun. Gelar Doktor (S3) adalah gelar tertinggi dalam bidang akademik yang diberikan setelah menyelesaikan program doktoral selama tiga hingga lima tahun. Gelar Profesor adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang dianggap sebagai ahli di bidangnya. Gelar Kehormatan adalah gelar yang diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasa seseorang.
Cara Menulis Gelar yang Benar
Menulis gelar dengan benar sangat penting agar terlihat profesional dan menghargai prestasi seseorang. Berikut adalah cara menulis gelar yang benar:
- Tulis gelar dengan huruf kapital pada awal kata
- Tulis gelar sesuai dengan urutan yang benar
- Tulis gelar dengan singkatan yang benar
- Tulis gelar dengan menambahkan gelar kehormatan jika ada
Contoh:
- Ir. Soekarno, M.Sc.
- Dr. Hj. Ani Yudhoyono, M.A.
- Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, M.Sc.
- Dr. (HC) Susilo Bambang Yudhoyono
Perlu diingat bahwa gelar harus ditulis sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Jangan menambahkan gelar yang tidak sah atau tidak diakui oleh pemerintah Indonesia.
Cara Menulis Gelar di Nama Panggilan
Saat menggunakan nama panggilan, gelar dapat ditulis atau tidak ditulis. Jika ditulis, gelar bisa ditulis setelah nama panggilan atau setelah nama lengkap.
Contoh:
- Bapak Ir. Soekarno, M.Sc.
- Bapak Dr. Hj. Ani Yudhoyono, M.A.
- Bapak Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, M.Sc.
- Bapak Dr. (HC) Susilo Bambang Yudhoyono
Perlu diingat bahwa penggunaan gelar di nama panggilan tergantung pada kebiasaan dan kesopanan masyarakat setempat.
Kesalahan Umum dalam Menulis Gelar
Seringkali orang membuat kesalahan dalam menulis gelar, seperti:
- Menulis gelar dengan huruf kecil pada awal kata
- Menulis gelar dengan urutan yang salah
- Menulis gelar dengan singkatan yang salah
- Menambahkan gelar yang tidak sah atau tidak diakui
- Menulis gelar yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku
Hal-hal tersebut sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan kesan yang kurang profesional.
Kesimpulan
Menulis gelar dengan benar sangat penting untuk memberikan kesan yang baik dan profesional. Gelar harus ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, sesuai dengan urutan yang benar, dan dengan singkatan yang benar. Jangan menambahkan gelar yang tidak sah atau tidak diakui oleh pemerintah Indonesia. Hindari kesalahan dalam menulis gelar agar tidak menimbulkan kesan yang kurang profesional.