Resensi Novel Burung Burung Manyar: Sebuah Karya Sastra yang Menarik

Posted on

Pengantar

Novel Burung Burung Manyar adalah sebuah karya sastra yang diciptakan oleh Y. B. Mangunwijaya pada tahun 1972. Novel ini membawa kita masuk ke dalam dunia kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau. Karya sastra ini termasuk ke dalam genre sastra realisme sosial yang menggambarkan kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa dengan sangat detail dan mendalam.

Sinopsis

Novel Burung Burung Manyar bercerita tentang kehidupan seorang pemuda bernama Jono di sebuah desa kecil di Jawa Tengah pada masa penjajahan Belanda. Jono adalah seorang anak muda yang cerdas dan berbakat, namun ia harus menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya, termasuk masalah keluarga, cinta, dan politik.

Cerita dimulai ketika Jono masih berusia muda dan sedang dalam masa pembelajaran di sekolah. Ia jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Saridah, namun cintanya tidak mendapat restu dari orang tua Saridah karena perbedaan status sosial dan ekonomi. Jono harus berjuang keras untuk memenangkan hati Saridah.

Selain itu, Jono juga harus menghadapi berbagai permasalahan politik di desanya. Desa itu dikuasai oleh seorang kepala desa yang korup dan tidak adil. Jono bersama dengan teman-temannya mencoba untuk melawan kekuasaan korup kepala desa tersebut dan membela hak-hak rakyat kecil.

Pos Terkait:  Apa Perbedaan Husnudzon dan Suudzon?

Tema

Novel Burung Burung Manyar mengangkat beberapa tema penting, antara lain tentang perjuangan, cinta, persahabatan, politik, dan keadilan. Karya sastra ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau dengan sangat detail dan realistis.

Tema perjuangan terlihat jelas dalam upaya Jono dan teman-temannya untuk melawan kekuasaan korup kepala desa dan membela hak-hak rakyat kecil. Sedangkan tema cinta terlihat dalam usaha Jono untuk memenangkan hati Saridah meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.

Tema persahabatan terlihat dalam hubungan antara Jono dan teman-temannya yang saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai masalah. Sedangkan tema politik dan keadilan terlihat dalam gambaran tentang kekuasaan korup dan perjuangan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan merata.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Burung Burung Manyar sangat khas dan memukau. Y.B. Mangunwijaya menggunakan bahasa yang indah dan puitis untuk menggambarkan keindahan alam dan kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lampau.

Bahkan, dalam novel ini, Mangunwijaya menggunakan bahasa Jawa dalam beberapa dialog antar tokoh. Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat mendalam dan membutuhkan pemahaman yang baik terhadap kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau.

Pos Terkait:  Cara Mengusir Kadal dari Rumah

Kesan Pembaca

Novel Burung Burung Manyar adalah sebuah karya sastra yang sangat indah dan memikat hati pembaca. Cerita yang ditulis dengan sangat baik dan mendalam ini mampu menggambarkan kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lampau dengan sangat detail dan realistis.

Gaya bahasa yang digunakan juga sangat memukau dan membuat pembaca terpesona. Novel ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lampau dan menikmati karya sastra yang indah dan mendalam.

Kesimpulan

Novel Burung Burung Manyar adalah sebuah karya sastra yang sangat indah dan mendalam. Karya sastra ini mampu menggambarkan kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lampau dengan sangat detail dan realistis.

Gaya bahasa yang digunakan juga sangat memukau dan membuat pembaca terpesona. Novel ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lampau dan menikmati karya sastra yang indah dan mendalam.

Pos Terkait:  Cara Mengatasi Voucher XL Tidak Masuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *