Pelestarian lingkungan hidup menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelestarian insitu dan eksitu. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara pelestarian insitu dan eksitu.
Pelestarian Insitu
Pelestarian insitu merupakan upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan pada tempat aslinya atau di tempat di mana organisme hidup tersebut ditemukan. Pelestarian insitu dilakukan dengan cara menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada di sekitar organisme hidup tersebut.
Contoh dari pelestarian insitu adalah taman nasional, hutan lindung, dan cagar alam. Di tempat-tempat ini, manusia berusaha untuk membatasi akses ke daerah tersebut dan menjaga habitat alami dari organisme hidup yang ada di dalamnya. Hal ini dilakukan agar organisme hidup tersebut dapat berkembang biak dengan baik dan tetap lestari di alam bebas.
Pelestarian insitu juga dapat dilakukan dengan cara mengembalikan kondisi lingkungan hidup yang rusak ke kondisi semula. Misalnya, menjaga kebersihan sungai agar ikan dan hewan air lainnya dapat hidup di sana dengan baik.
Pelestarian Eksitu
Pelestarian eksitu adalah upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di luar habitat asli dari organisme hidup tersebut. Pelestarian eksitu dilakukan dengan cara mengumpulkan organisme hidup tersebut dan memeliharanya di tempat tertentu.
Contoh dari pelestarian eksitu adalah kebun binatang, arboretum, dan taman botani. Di tempat-tempat ini, manusia berusaha untuk membuat habitat buatan yang mirip dengan habitat asli organisme hidup tersebut. Hal ini dilakukan agar organisme hidup tersebut tetap dapat bertahan hidup meskipun habitatnya sudah rusak atau terancam punah.
Perbedaan Pelestarian Insitu dan Eksitu
Perbedaan utama antara pelestarian insitu dan eksitu adalah tempat dilakukannya pelestarian. Pelestarian insitu dilakukan di tempat asli organisme hidup tersebut, sedangkan pelestarian eksitu dilakukan di tempat buatan manusia yang mirip dengan habitat asli organisme hidup tersebut.
Hal ini memberikan dampak yang berbeda pada organisme hidup yang dipelihara. Pada pelestarian insitu, organisme hidup tersebut dapat hidup dengan alami dan berkembang biak dengan baik. Sedangkan pada pelestarian eksitu, organisme hidup tersebut harus beradaptasi dengan habitat buatan manusia yang mungkin saja berbeda dari habitat aslinya.
Selain itu, pelestarian insitu lebih sulit dilakukan karena membutuhkan pengelolaan yang ketat di tempat asli organisme hidup tersebut. Sedangkan pelestarian eksitu lebih mudah dilakukan karena dapat dilakukan di tempat yang terkendali dan aman.
Kesimpulan
Pelestarian lingkungan hidup menjadi hal yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan organisme hidup lainnya di bumi. Pelestarian dapat dilakukan dengan cara insitu dan eksitu. Pelestarian insitu dilakukan pada tempat asli organisme hidup tersebut, sedangkan pelestarian eksitu dilakukan di tempat buatan manusia yang mirip dengan habitat asli organisme hidup tersebut.
Perbedaan utama antara keduanya adalah tempat dilakukannya pelestarian. Pelestarian insitu memungkinkan organisme hidup untuk hidup dengan alami dan berkembang biak dengan baik, sedangkan pelestarian eksitu membutuhkan adaptasi dengan habitat buatan manusia yang mungkin berbeda dari habitat aslinya.
Dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, keduanya memiliki peran yang penting. Pelestarian insitu membantu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada, sedangkan pelestarian eksitu membantu menjaga kelestarian organisme hidup yang terancam punah karena habitat aslinya rusak atau terancam punah.