Perbedaan Bahasa Sastra dan Nonsastra

Posted on

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Namun, bahasa juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan ide, perasaan, dan imajinasi. Dalam dunia sastra, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa sastra dan nonsastra memiliki perbedaan yang signifikan. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang perbedaan bahasa sastra dan nonsastra.

Bahasa Sastra

Bahasa sastra adalah bahasa yang digunakan dalam karya sastra seperti puisi, novel, cerpen, dan drama. Bahasa sastra memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa nonsastra. Bahasa sastra cenderung lebih kaya akan makna, imajinatif, dan indah. Bahasa sastra juga menggunakan gaya bahasa yang khas seperti repetisi, personifikasi, metafora, dan lain sebagainya.

Bahasa sastra memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dengan bahasa nonsastra. Bahasa sastra digunakan untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan ide yang kompleks. Bahasa sastra juga digunakan untuk membangun suasana dan citra yang berbeda dari kenyataan sehari-hari.

Sebagai contoh, dalam puisi “Aku Ingin” karya Chairil Anwar, bahasa sastra digunakan untuk mengekspresikan perasaan kesepian dan keinginan untuk merdeka. Puisi tersebut menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna sehingga mampu menyentuh hati pembaca.

Pos Terkait:  Realme Menyiapkan Application Store Sendiri, Alternatif Baru

Bahasa Nonsastra

Bahasa nonsastra adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa nonsastra tidak memiliki ciri khas yang khusus seperti bahasa sastra. Bahasa nonsastra lebih cenderung mengutamakan artikulasi dan kejelasan dalam komunikasi sehari-hari.

Bahasa nonsastra memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dengan bahasa sastra. Bahasa nonsastra digunakan untuk berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa nonsastra juga digunakan dalam berbagai bentuk media seperti surat kabar, majalah, laporan, dan sebagainya.

Sebagai contoh, dalam surat lamaran kerja, bahasa nonsastra digunakan untuk menyampaikan informasi tentang diri sendiri dan minat dalam pekerjaan yang dilamar. Bahasa nonsastra dalam surat lamaran kerja harus diartikulasikan dengan baik agar memberikan kesan yang baik pada pihak yang menerima.

Perbedaan Bahasa Sastra dan Nonsastra

Perbedaan bahasa sastra dan nonsastra dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, bahasa sastra cenderung lebih kaya akan makna dan imajinatif. Bahasa sastra juga menggunakan gaya bahasa yang khas. Sementara itu, bahasa nonsastra lebih mengutamakan artikulasi dan kejelasan dalam komunikasi sehari-hari.

Kedua, bahasa sastra memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dengan bahasa nonsastra. Bahasa sastra digunakan untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan ide yang kompleks. Bahasa sastra juga digunakan untuk membangun suasana dan citra yang berbeda dari kenyataan sehari-hari. Sementara itu, bahasa nonsastra digunakan untuk berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Pos Terkait:  Cara Supaya Shopee Gratis Ongkir

Ketiga, bahasa sastra dan nonsastra memiliki perbedaan dalam penggunaan kata-kata. Bahasa sastra cenderung menggunakan kata-kata yang tidak umum dan memiliki makna yang dalam. Sementara itu, bahasa nonsastra menggunakan kata-kata yang umum dan mudah dipahami.

Keempat, bahasa sastra dan nonsastra memiliki perbedaan dalam penggunaan tata bahasa. Bahasa sastra cenderung menggunakan tata bahasa yang bebas dan lebih mengutamakan keindahan susunan kata. Sementara itu, bahasa nonsastra menggunakan tata bahasa yang baku dan mengutamakan kejelasan dalam komunikasi.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, bahasa sastra dan nonsastra memiliki perbedaan yang signifikan. Bahasa sastra cenderung lebih kaya akan makna, imajinatif, dan indah. Bahasa sastra juga digunakan untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan ide yang kompleks. Sementara itu, bahasa nonsastra lebih mengutamakan artikulasi dan kejelasan dalam komunikasi sehari-hari. Bahasa nonsastra juga digunakan dalam berbagai bentuk media seperti surat kabar, majalah, laporan, dan sebagainya. Untuk itu, sebagai penutup, kita perlu menghargai keindahan bahasa sastra dan menguasai bahasa nonsastra dengan baik untuk berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Pos Terkait:  Activator Windows Pro 64-Bit: Cara Aktivasi Windows 10 Secara Gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *