Banyak orang mungkin telah mendengar istilah homozigot dan heterozigot, terutama bagi mereka yang tertarik dengan genetika. Namun, bagi sebagian orang, istilah-istilah ini mungkin terdengar asing dan sulit dipahami.
Apa itu Homozigot?
Homozigot adalah kondisi ketika seseorang memiliki dua alel yang sama pada suatu lokus. Alel adalah variasi gen yang dapat ditemukan pada lokus tertentu. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki dua alel dominan (AA) pada lokus tertentu, orang tersebut disebut homozigot dominan. Sebaliknya, jika seseorang memiliki dua alel resesif (aa) pada lokus yang sama, orang tersebut disebut homozigot resesif.
Jadi, homozigot dapat didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang memiliki alel yang sama pada lokus tertentu. Hal ini dapat terjadi baik ketika kedua alel dominan atau kedua alel resesif. Homozigot dominan dan homozigot resesif memiliki perbedaan dalam manifestasi fenotipik, atau bagaimana gen tersebut tampak pada individu yang membawa gen tersebut.
Apa itu Heterozigot?
Sebaliknya, heterozigot adalah kondisi ketika seseorang memiliki dua alel yang berbeda pada suatu lokus. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki satu alel dominan (A) dan satu alel resesif (a) pada lokus tertentu, orang tersebut disebut heterozigot. Heterozigot juga dapat disebut sebagai pembawa alel.
Jadi, heterozigot dapat didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang memiliki dua alel yang berbeda pada lokus tertentu. Hal ini dapat terjadi ketika satu alel dominan dan satu alel resesif. Heterozigot adalah kondisi yang umum terjadi pada manusia dan banyak spesies lainnya.
Perbedaan Homozigot dan Heterozigot
Perbedaan utama antara homozigot dan heterozigot adalah jumlah alel yang dimiliki oleh individu pada lokus tertentu. Homozigot memiliki dua alel yang sama, sementara heterozigot memiliki dua alel yang berbeda.
Perbedaan lainnya adalah manifestasi fenotipik. Karena homozigot memiliki dua alel yang sama, fenotip yang dihasilkan akan sama dengan genotipnya. Sebaliknya, karena heterozigot memiliki dua alel yang berbeda, fenotip yang dihasilkan dapat bervariasi tergantung pada hubungan dominan-resefif antara alel-alel tersebut.
Sebagai contoh, jika seseorang homozigot dominan (AA) pada lokus tertentu, individu tersebut akan mengekspresikan fenotip yang sama dengan genotipnya, yaitu dominan. Sebaliknya, jika seseorang heterozigot (Aa) pada lokus yang sama, individu tersebut dapat mengekspresikan fenotip dominan atau fenotip resesif tergantung pada kekuatan dominan-resefif antara alel-alel tersebut.
Penurunan Alel dalam Generasi
Ketika alel homozigot dominan (AA) dan alel homozigot resesif (aa) disilangkan, maka seluruh anak yang dihasilkan akan heterozigot (Aa). Hal ini disebut sebagai persilangan monohibrid. Namun, ketika dua heterozigot (Aa) disilangkan, maka terdapat kemungkinan keturunan homozigot dominan (AA), heterozigot (Aa), atau homozigot resesif (aa). Hal ini disebut sebagai persilangan dihibrid.
Perlu dicatat bahwa persilangan monohibrid dan dihibrid hanya mewakili kemungkinan keturunan dan tidak menjamin hasil yang pasti. Hasil persilangan dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan dan interaksi gen.
Contoh dalam Manusia
Sebagai contoh, warna mata adalah karakteristik fenotipik yang dapat diatur oleh lokus genetik. Alel dominan (B) menghasilkan warna mata cokelat, sementara alel resesif (b) menghasilkan warna mata biru. Jika seseorang homozigot dominan (BB) atau heterozigot (Bb) pada lokus yang sama, maka individu tersebut akan memiliki warna mata cokelat. Namun, jika seseorang homozigot resesif (bb), maka individu tersebut akan memiliki warna mata biru.
Kesimpulan
Dalam genetika, homozigot dan heterozigot merujuk pada kondisi ketika seseorang memiliki dua alel yang sama atau berbeda pada suatu lokus. Homozigot memiliki dua alel yang sama, sementara heterozigot memiliki dua alel yang berbeda. Perbedaan lainnya adalah manifestasi fenotipik, di mana homozigot akan mengekspresikan fenotip yang sama dengan genotipnya, sementara heterozigot dapat mengekspresikan fenotip yang bervariasi tergantung pada kekuatan dominan-resefif antara alel-alel tersebut. Persilangan homozigot dan heterozigot dapat menghasilkan keturunan yang heterozigot atau homozigot, tergantung pada kombinasi alel yang diwariskan.