Wawancara merupakan salah satu tahapan penting dalam proses seleksi kerja. Setelah melakukan wawancara, biasanya calon karyawan akan menunggu hasil dari wawancara tersebut. Namun, sebelum memberikan keputusan akhir, para pewawancara harus melakukan proses menyimpulkan hasil wawancara terlebih dahulu. Nah, bagaimana cara menyimpulkan hasil wawancara dengan baik dan benar? Simak ulasan berikut ini.
Pahami Tujuan Wawancara
Sebelum melakukan proses menyimpulkan hasil wawancara, para pewawancara harus memahami tujuan dari wawancara tersebut. Apakah untuk mengetahui kualifikasi calon karyawan? Atau untuk mengetahui kepribadian dan karakter calon karyawan? Dengan memahami tujuan wawancara, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Analisis Jawaban Calon Karyawan
Selama wawancara, calon karyawan akan memberikan berbagai jawaban terkait pertanyaan yang diajukan. Para pewawancara harus mampu menganalisis jawaban dari calon karyawan tersebut. Apakah jawaban tersebut relevan dengan posisi yang dilamar? Apakah jawaban tersebut menunjukkan kemampuan calon karyawan? Dengan menganalisis jawaban, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Perhatikan Bahasa Tubuh Calon Karyawan
Selain analisis jawaban, para pewawancara juga harus memperhatikan bahasa tubuh calon karyawan. Bahasa tubuh dapat memberikan informasi tambahan terkait kepribadian dan karakter calon karyawan. Apakah calon karyawan terlihat percaya diri? Ataukah terlihat cemas dan tidak yakin? Dengan memperhatikan bahasa tubuh, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Tulis Catatan Selama Wawancara
Untuk memudahkan proses menyimpulkan hasil wawancara, para pewawancara sebaiknya menulis catatan selama wawancara berlangsung. Catatan tersebut dapat berisi poin-poin penting yang didapatkan dari calon karyawan. Dengan memiliki catatan, para pewawancara dapat lebih mudah dalam melakukan proses menyimpulkan hasil wawancara.
Bandingkan Hasil Wawancara dengan Kualifikasi yang Dibutuhkan
Setelah melakukan proses analisis jawaban dan bahasa tubuh, para pewawancara harus membandingkan hasil wawancara dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar. Apakah calon karyawan memiliki kualifikasi yang sesuai? Dapatkah calon karyawan melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan? Dengan membandingkan hasil wawancara dengan kualifikasi yang dibutuhkan, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Perhatikan Kepribadian dan Karakter Calon Karyawan
Selain kualifikasi, para pewawancara juga harus memperhatikan kepribadian dan karakter calon karyawan. Kepribadian dan karakter dapat mempengaruhi kinerja calon karyawan di tempat kerja. Apakah calon karyawan memiliki kepribadian yang cocok dengan budaya perusahaan? Apakah calon karyawan memiliki karakter yang sesuai dengan tugas-tugas yang dibutuhkan? Dengan memperhatikan kepribadian dan karakter, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Catat Kelebihan dan Kekurangan Calon Karyawan
Setelah membandingkan hasil wawancara dengan kualifikasi dan memperhatikan kepribadian serta karakter calon karyawan, para pewawancara sebaiknya mencatat kelebihan dan kekurangan dari calon karyawan. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan keputusan akhir terkait penerimaan calon karyawan. Dengan mencatat kelebihan dan kekurangan, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Jangan Lupakan Intuisi
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, para pewawancara juga harus mengandalkan intuisi mereka dalam menyimpulkan hasil wawancara. Intuisi dapat memberikan informasi tambahan terkait calon karyawan yang tidak terlihat dari analisis jawaban dan bahasa tubuh. Namun, intuisi juga harus didukung oleh data yang valid dan objektif. Dengan mengandalkan intuisi, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara.
Kesimpulan
Menyimpulkan hasil wawancara merupakan proses yang penting dalam seleksi kerja. Para pewawancara harus memahami tujuan wawancara, menganalisis jawaban, memperhatikan bahasa tubuh, menulis catatan selama wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan kualifikasi yang dibutuhkan, memperhatikan kepribadian dan karakter, mencatat kelebihan dan kekurangan, serta mengandalkan intuisi. Dengan melakukan proses tersebut, para pewawancara dapat lebih mudah dalam menyimpulkan hasil wawancara dengan baik dan benar.