Pendahuluan
Senyawa adalah gabungan dari dua atau lebih unsur yang terikat satu sama lain membentuk molekul. Ada beberapa jenis ikatan yang terjadi pada senyawa, salah satunya adalah ikatan ion. Ikatan ion terjadi ketika atom memberikan atau menerima elektron dari atom lain. Pada artikel ini, akan dijelaskan terjadinya ikatan ion pada senyawa berikut.
Senyawa Natrium Klorida (NaCl)
Senyawa natrium klorida (NaCl) terbentuk dari atom natrium (Na) dan atom klorin (Cl) yang saling memberikan dan menerima elektron. Atom natrium memiliki satu elektron valensi, sedangkan atom klorin memiliki tujuh elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia, atom natrium akan memberikan satu elektron valensinya kepada atom klorin. Sehingga, atom natrium menjadi ion positif (Na+) dan atom klorin menjadi ion negatif (Cl-). Kedua ion ini akan saling tertarik karena muatan listrik yang berbeda dan membentuk senyawa natrium klorida.
Senyawa Magnesium Oksida (MgO)
Senyawa magnesium oksida (MgO) terbentuk dari atom magnesium (Mg) dan atom oksigen (O) yang saling memberikan dan menerima elektron. Atom magnesium memiliki dua elektron valensi, sedangkan atom oksigen memiliki enam elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia, atom magnesium akan memberikan dua elektron valensinya kepada atom oksigen. Sehingga, atom magnesium menjadi ion positif (Mg2+) dan atom oksigen menjadi ion negatif (O2-). Kedua ion ini akan saling tertarik karena muatan listrik yang berbeda dan membentuk senyawa magnesium oksida.
Senyawa Aluminium Klorida (AlCl3)
Senyawa aluminium klorida (AlCl3) terbentuk dari atom aluminium (Al) dan atom klorin (Cl) yang saling memberikan dan menerima elektron. Atom aluminium memiliki tiga elektron valensi, sedangkan atom klorin memiliki tujuh elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia, atom aluminium akan memberikan tiga elektron valensinya kepada tiga atom klorin. Sehingga, atom aluminium menjadi ion positif (Al3+) dan tiga atom klorin menjadi ion negatif (3Cl-). Kedua ion ini akan saling tertarik karena muatan listrik yang berbeda dan membentuk senyawa aluminium klorida.
Senyawa Kalsium Oksida (CaO)
Senyawa kalsium oksida (CaO) terbentuk dari atom kalsium (Ca) dan atom oksigen (O) yang saling memberikan dan menerima elektron. Atom kalsium memiliki dua elektron valensi, sedangkan atom oksigen memiliki enam elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia, atom kalsium akan memberikan dua elektron valensinya kepada atom oksigen. Sehingga, atom kalsium menjadi ion positif (Ca2+) dan atom oksigen menjadi ion negatif (O2-). Kedua ion ini akan saling tertarik karena muatan listrik yang berbeda dan membentuk senyawa kalsium oksida.
Senyawa Lithium Fluorida (LiF)
Senyawa lithium fluorida (LiF) terbentuk dari atom lithium (Li) dan atom fluorin (F) yang saling memberikan dan menerima elektron. Atom lithium memiliki satu elektron valensi, sedangkan atom fluorin memiliki tujuh elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia, atom lithium akan memberikan satu elektron valensinya kepada atom fluorin. Sehingga, atom lithium menjadi ion positif (Li+) dan atom fluorin menjadi ion negatif (F-). Kedua ion ini akan saling tertarik karena muatan listrik yang berbeda dan membentuk senyawa lithium fluorida.
Kesimpulan
Ikatan ion terjadi ketika atom memberikan atau menerima elektron dari atom lain. Terdapat beberapa senyawa yang terbentuk dari ikatan ion, seperti natrium klorida (NaCl), magnesium oksida (MgO), aluminium klorida (AlCl3), kalsium oksida (CaO), dan lithium fluorida (LiF). Pada setiap senyawa, atom akan saling memberikan dan menerima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang saling tertarik dan membentuk senyawa.