Pada masa pubertas, seseorang mengalami banyak perubahan fisik dan psikologis. Salah satu perubahan psikologis yang dialami adalah perkembangan emosional. Emosi pada masa pubertas sangatlah kompleks dan terkadang sulit dipahami. Emosi pada masa pubertas sangatlah berbeda dengan emosi pada masa anak-anak maupun dewasa. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perkembangan emosional manusia pada masa pubertas.
1. Peningkatan intensitas emosi
Pada masa pubertas, seseorang mengalami peningkatan intensitas emosi. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut mempengaruhi sistem saraf dan otak sehingga meningkatkan reaksi emosi seseorang. Misalnya, seseorang lebih mudah marah, sedih, atau senang.
2. Perasaan sensitif
Pada masa pubertas, seseorang juga mengalami perasaan yang lebih sensitif. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain dan juga lebih sensitif terhadap kritik. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi mudah tersinggung atau merasa tidak dihargai.
3. Labil
Pada masa pubertas, seseorang juga cenderung lebih labil. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang mempengaruhi suasana hati seseorang. Seseorang dapat merasa sangat senang pada satu saat dan kemudian merasa sangat sedih pada saat berikutnya. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi tidak stabil secara emosional.
4. Perasaan cinta
Pada masa pubertas, seseorang juga mulai merasakan perasaan cinta dan tertarik pada lawan jenis. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh. Seseorang mulai merasakan ketertarikan pada lawan jenis dan ingin menjalin hubungan yang lebih serius. Namun, pada saat yang sama seseorang juga masih membutuhkan waktu untuk memahami perasaannya sendiri dan mencari jati diri.
5. Perasaan tidak aman
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasa tidak aman secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya dan juga mencari jati dirinya sendiri. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak aman dan tidak nyaman dalam lingkungan sosialnya.
6. Perasaan bergantung
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan bergantung pada orang lain. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari dukungan dan perhatian dari orang lain, terutama dari orang yang dicintainya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman jika tidak mendapatkan perhatian atau dukungan dari orang yang dicintainya.
7. Perasaan tidak terkendali
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan yang sulit dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh yang mempengaruhi sistem saraf dan otak. Seseorang dapat merasakan perasaan yang sangat kuat dan sulit dikendalikan, seperti rasa marah atau hasrat seksual.
8. Perasaan tertekan
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan tertekan. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya dan juga perubahan dalam cara berpikirnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tertekan dan tidak nyaman.
9. Perasaan terisolasi
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasa terisolasi secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak dihargai oleh orang lain.
10. Perasaan gelisah
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan gelisah. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa gelisah dan tidak tenang secara emosional.
11. Perasaan tidak percaya diri
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasa tidak percaya diri secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya dan juga perubahan dalam cara berpikirnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuannya sendiri.
12. Perasaan kurang dihargai
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasa kurang dihargai secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak dihargai oleh orang lain.
13. Perasaan kesepian
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan kesepian. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa kesepian dan tidak memiliki teman yang dapat diandalkan.
14. Perasaan tertekan secara seksual
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan tertekan secara seksual. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh dan juga perubahan dalam cara berpikirnya. Seseorang mulai merasakan hasrat seksual dan ingin mengeksplorasi seksualitasnya. Namun, pada saat yang sama seseorang juga dapat merasa tertekan atau malu dengan perasaan tersebut.
15. Perasaan takut
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan takut secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mencari jati dirinya dan mencoba menemukan tempatnya di dalam kelompok sosialnya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa takut dan khawatir dengan masa depannya.
16. Perasaan kecewa
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan kecewa secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai memiliki harapan dan impian yang lebih besar untuk masa depannya. Namun, pada saat yang sama seseorang juga dapat merasa kecewa jika impian atau harapannya tidak tercapai.
17. Perasaan tidak adil
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasa tidak adil secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai membandingkan dirinya dengan orang lain dan juga mulai merasa tidak adil jika merasa bahwa orang lain lebih beruntung darinya.
18. Perasaan bersalah
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan bersalah secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai mempertimbangkan tindakannya dan juga mulai merasa bersalah jika melakukan kesalahan atau menyakiti perasaan orang lain.
19. Perasaan marah
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan marah secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh dan juga perubahan dalam cara berpikirnya. Seseorang dapat merasa sangat marah pada saat tertentu, terutama jika merasa tidak dihargai atau tidak adil.
20. Perasaan sedih
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan sedih secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang dapat merasa sedih jika merasa tidak dihargai, kecewa, atau kesepian.
21. Perasaan bahagia
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan bahagia secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang dapat merasa bahagia jika merasa dihargai, dicintai, atau berhasil mencapai tujuannya.
22. Perasaan cemas
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan cemas secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai memikirkan masa depannya dan juga merasa cemas jika tidak yakin dengan kemampuan atau pilihannya.
23. Perasaan tidak sabar
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan tidak sabar secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang mulai memiliki harapan dan impian yang lebih besar untuk masa depannya dan juga ingin segera mencapainya.
24. Perasaan senang
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan senang secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang dapat merasa senang jika merasa dihargai, dicintai, atau berhasil mencapai tujuannya.
25. Perasaan bangga
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan bangga secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang dapat merasa bangga jika berhasil mencapai tujuannya atau merasa dihargai oleh orang lain.
26. Perasaan kecewa dengan diri sendiri
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan kecewa dengan diri sendiri secara emosional. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam cara berpikirnya dan juga perubahan dalam kehidupan sosialnya. Seseorang dapat merasa kecewa dengan diri sendiri jika merasa tidak berhasil mencapai tujuannya atau melakukan kesalahan yang besar.
27. Perasaan kesal dengan diri sendiri
Pada masa pubertas, seseorang juga dapat merasakan perasaan kesal dengan diri sendiri secara emosional.