Cara Menentukan Konflik dalam Cerita

Posted on

Cerita adalah sesuatu yang menghibur dan memberikan inspirasi bagi pembacanya. Namun, untuk membuat sebuah cerita yang menarik, Anda perlu menentukan konflik dalam cerita tersebut. Konflik adalah faktor yang membuat cerita menjadi menarik dan mengalir dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menentukan konflik dalam cerita.

1. Tentukan Tema Cerita

Langkah pertama dalam menentukan konflik dalam cerita adalah menentukan tema cerita itu sendiri. Tema cerita adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita tersebut. Dengan menentukan tema cerita, Anda dapat menentukan jenis konflik yang akan muncul dalam cerita.

2. Kenali Karakter Utama

Karakter utama dalam cerita adalah tokoh yang paling penting dalam cerita. Karakter utama biasanya menghadapi konflik utama dalam cerita. Dengan mengenali karakter utama, Anda dapat menentukan konflik yang cocok untuk karakter tersebut.

Pos Terkait:  Cara Menambahkan Nomor Telepon di Akun Google

3. Tentukan Jenis Konflik

Setelah menentukan tema dan karakter utama, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis konflik yang akan muncul dalam cerita. Ada beberapa jenis konflik dalam cerita, antara lain:

  • Konflik Manusia vs. Manusia
  • Konflik Manusia vs. Diri Sendiri
  • Konflik Manusia vs. Alam
  • Konflik Manusia vs. Masyarakat

4. Buat Konflik yang Menarik

Setelah menentukan jenis konflik, langkah selanjutnya adalah membuat konflik yang menarik. Konflik harus memotivasi pembaca untuk terus membaca cerita dan mengetahui bagaimana konflik akan diatasi oleh karakter utama.

5. Buat Konflik yang Realistis

Untuk membuat cerita terasa hidup, konflik harus realistis dan dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Konflik yang terlalu ekstrim atau tidak realistis dapat membuat cerita terasa tidak masuk akal dan membosankan.

6. Buat Konflik yang Berkelanjutan

Untuk membuat cerita terasa menarik, konflik harus berkelanjutan dan terus berkembang. Konflik yang berhenti di tengah-tengah cerita dapat membuat pembaca kehilangan minat untuk membaca cerita tersebut.

7. Buat Konflik yang Mempunyai Resolusi

Konflik harus memiliki resolusi yang jelas dan dapat memuaskan pembaca. Resolusi adalah bagaimana konflik diatasi oleh karakter utama. Resolusi yang baik dapat membuat pembaca merasa puas dengan cerita yang dibaca.

8. Buat Konflik yang Mengandung Nilai Moral

Cerita yang baik harus mengandung nilai moral yang dapat diambil oleh pembaca. Konflik harus dapat menunjukkan nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Buat Konflik yang Mengandung Tantangan

Konflik harus mengandung tantangan yang membuat karakter utama harus berpikir dan berjuang untuk mengatasi konflik tersebut. Tantangan dapat membuat cerita terasa lebih menarik.

10. Buat Konflik yang Memiliki Perkembangan

Konflik harus memiliki perkembangan yang membuat cerita terasa hidup. Perkembangan dapat memberikan kejutan dan membuat pembaca semakin penasaran dengan cerita yang dibaca.

11. Perhatikan Setting Cerita

Setting cerita adalah tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Setting cerita dapat mempengaruhi jenis konflik yang muncul dalam cerita. Perhatikan setting cerita untuk menentukan jenis konflik yang cocok.

12. Buat Konflik yang Mengandung Kontras

Konflik yang mengandung kontras dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Kontras dapat membuat konflik terasa lebih kuat dan menarik.

Pos Terkait:  Perbedaan Cerpen dan Dongeng

13. Buat Konflik yang Mengandung Kejutan

Kejutan dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik yang mengandung kejutan untuk membuat pembaca semakin penasaran dengan cerita yang dibaca.

14. Buat Konflik yang Mengandung Emosi

Emosi dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Buat konflik yang mengandung emosi untuk membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita yang dibaca.

15. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Kecil

Konflik kecil dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Buat konflik kecil yang dapat membuat pembaca semakin terlibat dengan cerita yang dibaca.

16. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Besar

Konflik besar dapat membuat cerita terasa lebih dramatis. Buat konflik besar yang dapat membuat pembaca terus membaca cerita untuk mengetahui bagaimana konflik tersebut diatasi.

17. Buat Konflik yang Mengandung Dialog

Dialog dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Buat konflik yang mengandung dialog untuk membuat pembaca merasa terlibat dengan cerita yang dibaca.

18. Gunakan Bahasa yang Menarik

Bahasa yang menarik dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Gunakan bahasa yang menarik untuk membuat konflik terasa lebih kuat dan menarik.

19. Buat Konflik yang Mengandung Intrik

Intrik dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik yang mengandung intrik untuk membuat pembaca semakin penasaran dengan cerita yang dibaca.

20. Buat Konflik yang Mengandung Masalah

Masalah dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik yang mengandung masalah untuk membuat pembaca terus membaca cerita untuk mengetahui bagaimana masalah tersebut diatasi.

21. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Batin

Konflik batin dapat membuat cerita terasa lebih dramatis. Buat konflik batin yang dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita yang dibaca.

22. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Sosial

Konflik sosial dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Buat konflik sosial yang dapat membuat pembaca merasa terlibat dengan cerita yang dibaca.

23. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Kemanusiaan

Konflik kemanusiaan dapat membuat cerita terasa lebih dramatis. Buat konflik kemanusiaan yang dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita yang dibaca.

Pos Terkait:  Cara Membuka Blokir Brimo Tanpa ke Bank

24. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Romantis

Konflik romantis dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik romantis yang dapat membuat pembaca semakin terlibat dengan cerita yang dibaca.

25. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Keluarga

Konflik keluarga dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Buat konflik keluarga yang dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita yang dibaca.

26. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Politik

Konflik politik dapat membuat cerita terasa lebih dramatis. Buat konflik politik yang dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita yang dibaca.

27. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Bisnis

Konflik bisnis dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik bisnis yang dapat membuat pembaca semakin terlibat dengan cerita yang dibaca.

28. Buat Konflik yang Mengandung Konflik Lingkungan

Konflik lingkungan dapat membuat cerita terasa lebih menarik. Buat konflik lingkungan yang dapat membuat pembaca semakin terlibat dengan cerita yang dibaca.

29. Gunakan Imajinasi

Imajinasi dapat membuat cerita terasa lebih hidup. Gunakan imajinasi untuk membuat konflik terasa lebih kuat dan menarik.

30. Kesimpulan

Menentukan konflik dalam cerita adalah langkah penting dalam membuat cerita yang menarik. Konflik harus memotivasi pembaca untuk terus membaca cerita dan mengetahui bagaimana konflik akan diatasi oleh karakter utama. Dalam menentukan konflik, perhatikan tema cerita, karakter utama, jenis konflik, setting cerita, dan bahasa yang digunakan. Buat konflik yang menarik, realistis, berkelanjutan, memiliki resolusi, mengandung nilai moral, tantangan, kejutan, emosi, kontras, dialog, intrik, masalah, konflik batin, konflik sosial, konflik kemanusiaan, konflik romantis, konflik keluarga, konflik politik, konflik bisnis, dan konflik lingkungan. Gunakan imajinasi untuk membuat konflik terasa lebih hidup dan menarik.