Drama adalah salah satu bentuk seni yang populer di seluruh dunia. Dalam drama, cerita disampaikan melalui dialog dan aksi yang dimainkan oleh aktor dan aktris. Namun, tahukah Anda dari mana asal mula drama berasal? Pada artikel ini, kita akan membahas sejarah drama dan bagaimana drama berkembang dari waktu ke waktu.
Asal Mula Drama di Yunani Kuno
Drama berasal dari Yunani kuno pada abad ke-5 SM. Pada masa itu, drama dikenal sebagai “tragedi” dan “komedi. Tragedi biasanya mengisahkan kisah-kisah yang serius dan berat, sedangkan komedi mengisahkan kisah-kisah lucu dan menghibur. Drama pada masa itu dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa.
Pertunjukan drama pada masa itu diadakan selama festival agama, seperti Festival Dionysia yang diadakan setiap tahun di Athena. Pertunjukan drama ini diadakan di teater terbuka yang dibuat dari kayu dan batu. Para aktor dan aktris mengenakan kostum dan topeng untuk memerankan tokoh dalam cerita.
Drama di Eropa pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, drama di Eropa berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks dan beragam. Pertunjukan drama pada masa itu diadakan di gereja dan dikenal sebagai “drama liturgi. Cerita yang disampaikan dalam drama liturgi biasanya berhubungan dengan kisah-kisah dalam Alkitab.
Pada abad ke-12, drama yang disebut sebagai “drama moral” mulai muncul. Drama moral biasanya mengisahkan kisah-kisah yang mengajarkan nilai-nilai moral dan agama. Pertunjukan drama moral ini diadakan di jalanan dan dikenal sebagai “mystery play”.
Drama di Renaisans
Pada abad ke-16, drama berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks dan realistis. Drama pada masa ini dikenal sebagai “drama Elizabethan” atau “drama Renaisans”. Drama Renaisans biasanya mengisahkan kisah-kisah yang berhubungan dengan sejarah atau mitologi.
Pertunjukan drama Renaisans diadakan di teater yang lebih besar dan lebih kompleks. Teater pada masa itu biasanya terdiri dari panggung yang dikelilingi oleh penonton. Para aktor dan aktris tidak lagi mengenakan topeng dan kostum yang besar, tetapi mengenakan pakaian yang sesuai dengan tokoh yang mereka perankan.
Drama di Amerika Serikat
Pada awal abad ke-20, drama di Amerika Serikat berkembang menjadi bentuk yang lebih modern dan eksperimental. Pada masa itu, teater Broadway di New York menjadi pusat pertunjukan drama yang populer. Drama pada masa itu mengisahkan cerita-cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari orang Amerika.
Pada tahun 1920-an, drama yang dikenal sebagai “drama absurd” mulai muncul. Drama absurd biasanya mengisahkan cerita yang tidak masuk akal dan tidak memiliki alur cerita yang jelas. Drama absurd ini dianggap sebagai bentuk protes terhadap tradisi drama yang lebih konservatif.
Drama di Indonesia
Di Indonesia, drama telah ada sejak zaman kuno. Drama pada masa itu biasanya berhubungan dengan cerita-cerita dalam mitologi dan kepercayaan lokal. Pertunjukan drama pada masa itu diadakan di alam terbuka, seperti di halaman rumah atau di lapangan.
Pada masa penjajahan Belanda, drama di Indonesia berkembang menjadi bentuk yang lebih modern. Pertunjukan drama pada masa itu diadakan di teater yang dibangun oleh Belanda dan dihadiri oleh orang-orang dari berbagai kalangan. Drama pada masa itu biasanya mengisahkan cerita-cerita yang berhubungan dengan sejarah Indonesia.
Pada masa kini, drama di Indonesia terus berkembang dan lebih beragam. Drama pada masa kini mengisahkan cerita-cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia dan isu-isu sosial yang relevan.
Kesimpulan
Drama telah berkembang dari zaman dahulu hingga saat ini. Sejarah drama menunjukkan bahwa drama selalu berkembang sesuai dengan konteks sosial dan budaya di mana drama tersebut muncul. Dalam perkembangannya, drama telah menjadi bentuk seni yang kompleks dan beragam. Dengan terus berkembangnya teknologi dan munculnya bentuk-bentuk baru dari drama, kita dapat mengharapkan bahwa drama akan terus berkembang dan menjadi bentuk seni yang semakin menarik dan menarik perhatian orang-orang di seluruh dunia.