Ujian matematika seringkali menjadi momok bagi sebagian siswa. Banyak yang merasa kesulitan dalam memahami materi dan menghadapi ujian tersebut. Sehingga, tidak sedikit siswa yang memilih untuk menyontek saat ujian matematika. Namun, cara menyontek yang baik dan benar harus diketahui agar tidak terjebak dalam masalah yang lebih besar. Berikut adalah beberapa cara untuk menyontek saat ujian matematika.
1. Menyontek dengan Catatan Kaki
Cara pertama untuk menyontek saat ujian matematika adalah dengan menggunakan catatan kaki. Cara ini cukup mudah dan tidak membutuhkan persiapan yang rumit. Caranya adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kecil yang kemudian ditempelkan pada bagian bawah sepatu atau alas kaki. Saat ujian, siswa dapat membuka catatan tersebut dengan cara menyilangkan kaki.
2. Menyontek dengan Atasan yang Berbahan Tipis
Cara kedua adalah dengan menggunakan atasan yang berbahan tipis. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada bagian dalam atasan tersebut. Saat ujian, siswa dapat membuka atasan dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
3. Menyontek dengan Sol Sepatu
Cara ketiga adalah dengan menggunakan sol sepatu. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada bagian dalam sol sepatu. Saat ujian, siswa dapat membuka sol sepatu dan melihat catatan tersebut. Cara ini cukup aman karena tidak terlihat oleh pengawas ujian.
4. Menyontek dengan Pensil atau Bolpoin
Cara keempat adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada pensil atau bolpoin. Cara ini cukup efektif karena pensil atau bolpoin selalu dibutuhkan saat ujian. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
5. Menyontek dengan Kertas Kecil
Cara kelima adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kecil yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam pulpen. Saat ujian, siswa dapat membuka pulpen dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
6. Menyontek dengan Lembar Kecil
Cara keenam adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada lembar kecil yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam gelas atau botol minum. Saat ujian, siswa dapat membuka gelas atau botol minum dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
7. Menyontek dengan Aplikasi di HP
Cara ketujuh adalah dengan menggunakan aplikasi di HP. Saat ini, sudah banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk menyimpan catatan atau rumus matematika. Siswa dapat menyimpan catatan tersebut pada aplikasi tersebut dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
8. Menyontek dengan Teman
Cara kedelapan adalah dengan menyontek dari teman. Cara ini cukup efektif karena teman dapat memberikan jawaban yang benar. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
9. Menyontek dengan Buku
Cara kesembilan adalah dengan menyontek dari buku. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada buku dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
10. Menyontek dengan Kalkulator
Cara kesepuluh adalah dengan menyontek dari kalkulator. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada kalkulator dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
11. Menyontek dengan Kertas Lipat
Cara kesebelas adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kecil yang kemudian dilipat menjadi ukuran yang kecil. Siswa dapat menyimpan kertas tersebut pada saku atau tempat lain yang aman dan kemudian membukanya saat ujian. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
12. Menyontek dengan Kertas Toilet
Cara keduabelas adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas toilet yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
13. Menyontek dengan Headset
Cara ketigabelas adalah dengan menggunakan headset. Siswa dapat merekam suara ketika guru memberikan penjelasan tentang materi matematika dan kemudian memutar suara tersebut saat ujian. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
14. Menyontek dengan Tanda Pensil
Cara keempatbelas adalah dengan menggunakan tanda pensil. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada tanda pensil dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
15. Menyontek dengan Kertas Minyak
Cara kelimabelas adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas minyak yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
16. Menyontek dengan Kertas Kopi
Cara keenambelas adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kopi yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
17. Menyontek dengan Pensil Warna
Cara ketujuhbelas adalah dengan menggunakan pensil warna. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada pensil warna dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini cukup berisiko karena dapat terlihat oleh pengawas ujian.
18. Menyontek dengan Kalkulator Grafik
Cara kedelapanbelas adalah dengan menyontek dari kalkulator grafik. Siswa dapat menuliskan rumus atau catatan pada kalkulator grafik dan membukanya saat ujian. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
19. Menyontek dengan Kertas Nasi
Cara kesembilanbelas adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas nasi yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
20. Menyontek dengan Kertas Rokok
Cara kedua puluh adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas rokok yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
21. Menyontek dengan Kertas Sabun
Cara keduapuluh satu adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas sabun yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
22. Menyontek dengan Kertas HVS
Cara keduapuluh dua adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas HVS yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
23. Menyontek dengan Kertas Lipat di Tangan
Cara keduapuluh tiga adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kecil yang kemudian dilipat menjadi ukuran yang kecil dan ditempelkan pada bagian dalam tangan. Saat ujian, siswa dapat membuka lipatan tersebut dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
24. Menyontek dengan Kertas Foto
Cara keduapuluh empat adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas foto yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
25. Menyontek dengan Kertas Kado
Cara keduapuluh lima adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas kado yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
26. Menyontek dengan Kertas Plastik
Cara keduapuluh enam adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas plastik yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
27. Menyontek dengan Tisu
Cara keduapuluh tujuh adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada tisu yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
28. Menyontek dengan Kertas Bekas
Cara keduapuluh delapan adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada kertas bekas yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.
29. Menyontek dengan Amplop
Cara keduapuluh sembilan adalah dengan menuliskan rumus atau catatan pada amplop yang kemudian ditempelkan pada bagian dalam baju atau celana. Saat ujian, siswa dapat membuka baju atau celana dan melihat catatan tersebut. Namun, cara ini sangat berisiko karena dapat terkena sanksi dari sekolah atau universitas.