Makalah Metode Pemecahan Masalah (PAI)

Posted on
MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN PAI
METODE PEMECAHAN MASALAH
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah metode pembelajaran PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Metode Pemecahan Masalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Dosen. selaku dosen mata kuliah Metode Pembelajaran PAI yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan kita tentang Metode Pemecahan Masalah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.  Semoga makalah ini bias dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk semua. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Bojonegoro, 14 April 2022
Penyusun kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemecahan Metode Masalah 2
2.2 Langkah- Langkah Metode pemecahan masalah 3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah 4
2.4 Cara mengatasi kekurangan/ pengembangannya dalam pembelajaran PAI 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru ataupun peserta didik memp[unyai tugas untuk memilih model pelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang di sampaikan demi terciptanya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak di temukan kesulitan-kesulitan yang di alami siswa didalam mempelajari pelajaran.
            Menurut Sobel dan Maletsky (2001:1-2) banyak sekali guru yang menggunakan waktu pelajaran dengan kegiatan membahas tugas-tugas lalu, member pelajaran baru, member tugas kepada siswa. Pembelajaran seperti diatas yang rutin dilakukan hamper tiap hari dapat di kategorikan sebagai 3M, yaitu membosankan, membahayakan, dan merusak minat seluruh siswa. Apa bila pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan maka kompetensi dasar dan indicator pembelajaran tidak akan dapat tercapai secara maksimal. Sebagian generasi penerus bangsa adalah pelajar atau siswa yang perlu mendapat pembinaan secara tepat dan terarah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pemecahan masalah?
2. Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah?
3. Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan masalah?
4. Bagaimana cara mengatasi kekurangan/ pengembangannya dalam pembelajaran PAI?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian metode pemecahan masalah
2. Untuk mengetahui langkah-langkah metode pemecahan masalah
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan masalah
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kekurangan/ pengembangannya dalam pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Pemecahan Masalah
Belajar melalui pendekatan pemecahan masalah di tunjukkan pada pengembangan generalisasi-generalisasi yang akan membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah yang di kemukakannya. Pendekatan ini di senangi  oleh banyak ahli pendidikan, karena mereka mengakui bahwa pemecahan masalah merupakan bentuk belajar yang paling tinggi tingkatannya. Proses pemecahan masalah menghasilkan lebih banyak prinsip yang dapat membantu pemecahan masalah selanjutnya.
            Berdasarkan beberapa pengertian tentang masalah yang telanh dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa metode pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan  mendorong peserta didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Metode ini diciptakan oleh seorang ahli didik berkebangsaan amerika yang bernama john dewey. Metode ini dinamakan (problem method).
            Metode pemecahan masalah adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong peserta didik untu mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Metode ini di ciptakan oleh seorang ahli didik berkebangsaan amerika yang bernama Jhon Dewey.metode ini dinamakan problem method. Sedangkan crow & crow dalam bukunya Human Development And Learning, mengemukakan nama metode ini dengan problem solving method.
            Sebagai prinsip dasar dalam metode ini adalah perlunya aktifitas dalam mempelajari sesuatu. Timbulnya aktivitas peserta didik kalua sekiranya pendidik menjelaskan manfaat bahan pelajaran bagi peserta didik dan massyarakat. Dalm bukunya school and society john dewey mengemukakan bahwa keaktifan pesetra didik disekolah harus bermakna artinya keaktifan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan dalm masyarakat.
Untuk memecahkan suatu masalah jhon dewey mengemukakan sebagai berikut :
1.      Mengemukakan persoalan/ masalah. Pendidik menghadapkan maslah yang akan dipecahkan kepada peserta didik.
2.      Memperjelas persoalan atau masalah. Masalah tersebut dirumuskan oleh pendidik bersama peserta didiknya.
3.      Melihat kemungkinan jawaban peserta didik bersama pendidik mencari kemungkinan-kemungkinan yang akan dilaksanakan dalam pemecahan persoalan
4.      Mencoba kemungkinan yang dianggap menguntungkan.pendidik menetapkan cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat
5.      Penilaian. Cara yang ditempuh dinilai, apakah dapat mendatangkan hasil yang diharapkan atau tidak.
2.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang didikuti dengan penguatan keterampilan (K.L.Pepkin,2004:1). Menurut polya (dalam suhaerman dkk.2003) solusi soal pemecahan masalah memuat empat lagkah fase penyelesaian, yaitu:
1.      memahami masalah
2.      merencanakan penyelesaian
3.      me nyelesaikan masalah sesuai rencana
4.      melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan.
Langkah-langkah pelaksanaan metode pemecahan masalah adalah:
1. Persiapan
a)      Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh pendidik.
b)      Pendidik menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam memecahkan persoalan
c)      Pendidik memberikan gamabaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaannya
d)     Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk berfikir
e)      Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemapuan peserta didik
2. Pelaksanaan
a)      Pendidik menjelaskan secara umum, tentang maslah yang dipecahkan.
b)      Pendidik meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan
c)      Peserta didik dapat bekerja secara individual atau kelompok.
d)     Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak
e)      Kalau pemecahannya tidak ditemuka oleh peserta didik kemudian diskusikan mengapa pemecahannya tidak ditemui
f)       Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan fikiran
g)      Data diusahakan megumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga dijadika fakta
h)      Membuat kesimpulan.
2.3   Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Pemecahan Masalah
Kelebihan pemecahan masalah:
1.        Melatih peserta didik untuk menghadapi problema –problema atau situasi-situasi yang timbul secara spontan
2.        Peserta didik menjadi aktif dan berinisiati sendri serta bertanggung jawab sendiri.
3.        Pendidikan disekolah relefan dengan kehidupan
4.        Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocok dengan tingkat kemampuan peserta didik.
Kekurangan pemecahan masalah:
1.      Memerlukan waktu yang lama.
2.      Peserta didik yang pasif dan malas akan tertinggal
3.      Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran
2.4 Cara Mengatasi Kekurangan /Pengembangannya Dalam Pembelajaran PAI
Untuk bisa memecahkan permaslahan/kekurang dengan baik dalam pembelajaran diperlukan beberapa kreteria:
1.      Tingkat perkembangan kongnitif (developmentstage)
2.      Persyaratan pengetahuan artinya seseorang harus memiliki konsep yang relevan serta mampu mengkobinasikan prinsip yang telah dipelajari
3.      Kadar itelegansi artinya memiliki kemampuan berfikir logis dan konseptual
4.      Pleksible artinya seorang mampu mengaplikasikan solusi yang tidak using atau baru mampu menggunakan sesuatu yang biasa kedalam cara yang tidak biasa
Dalam mengembangkan tehnik kreativitas (problem soulving) menurut klausmeier torance, yellon,pendidik dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.       Mendorong kreativitas dengan memanfaatkan banyak media dalam pembelajaran
b.      Mendorong penemuan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik dan mengevaluasi
c.       Ikat evaluasi dengan sebab akibat artinya dalam menghargai dan menghambat prilaku yang tidak disukai pendidik jangan melakukannyan dengan mengatakan bahwa ini baik dan buruk. Akan tetapi katakana misalnya saya suka ini karena…… atau ini bisa ditingkatkan dengan dan sebagainya.
d.      Menghargai perbedaan individual
e.       Pendidik terutama sekali haruslah menjadi model berprilaku yang kreatif.
BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Pendekatan problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang didikuti dengan penguatan keterampilan (K.L.Pepkin,2004:1). Menurut polya (dalam suhaerman dkk.2003) solusi soal pemecahan masalah memuat empat lagkah fase penyelesaian, yaitu:
1.      memehami masalah
2.      merencanakan penyelesaian
3.      menyelesaikan masalah sesuai rencana
4.      melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan.
Kelebihan pemecahan maslah :
1.      Melatih peserta didik untuk menghadapi problema –problema atau situasi-situasi yang timbul secara spontan
2.      Peserta didik menjadi aktif dan berinisiati sendri serta bertanggung jawab sendiri.
3.      Pendidikan disekolah relefan dengan kehidupan
4.      Sukar sekali menentukan massalah yang benar-benar cocok dengan tingkat kemampuan peserta didik.
Kekurangan pemecahan masalah:
1.      Memerlukan waktu yang lama.
2.      Peserta didik yang pasif dan malas akan tertinggal.
3.      Sukar sekali untuk mengorganiasasikan bahan pelajaran
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Fakultas tarbiyah IAIN imam bonjol batusangkar, 1996
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:Kalam Mulia,1990
Sudirman, et.al,. Ilmu Pendidikan, bandung : CV. Remaja Karya, 1987
Pos Terkait:  Cara Membuat Tema di Telegram dengan Bot Themer