SEKILAS MENTIMUN
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari famili cucurbitales yang sudah populer ditanam petani di Indonesia.
termasuk dalam family Cucurbitaceae. Tanaman mentimun berasal dari benua Asia, tepatnya Asia Utara. Para ahli tanaman memastikan daerah asal mentimun adalah India, tepatnya di lereng gunung Himalaya.
SYARAT PERTUMBUHAN
Di Indonesia tanaman mentimun ditanam di daerah daratan rendah dan dataran tinggi 0–1000 meter di atas permukaan laut, dengan ketinggian optimal 400 m dpl. Tekstur tanah yang cocokadalah yang berkadar liat rendah dengan pH 6-7.
Berikut Tahapan-tahapan Perawatan Mentimun
BUDIDAYA Penyemaian Benih
1. Perkecambahan dilakukan di bak berukuran 10 cm x 50 cm x 50 cm atau tergantung kebutuhan. Bagian atas bak terbuka sedangkan bagian bawah diberi lubang-lubang kecil berdiameter 0,5 cm untuk peresapan air.
2. Bak diisi pasir (yang telah diayak) setinggi 7-8 cm, dan diatas pasir tersebut dibuat alur tanam berkedalaman 1 cm dan jarak antar alur 5 cm, panjang alur sesuai panjang bak.
3. Benih mentimun disebar dalam alur tanam secara rapat dan merata, kemudian ditutup dengan pasir dan disiram air hingga lembab.
4. Benih yang sudah berkecambah dipindahkan ke polibag semai dan diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari yang kuat, dan hujan.
Persiapan Lahan
1. Lahan yang baik untuk penanaman mentimun adalah tanah yang memiliki unsur hara yang masih baik.
2. Tanah digemburkan dahulu dengan cara di cangkul atau dibajak sedalam kurang lebih 20-30 cm untuk membalikan posisi tanah dari bawah ke atas.
3. Setelah tanah siap kemudian dibuat bedengan dengan spesifikasi sebagai berikut;
- Buat ukuran bedengan dengan ukuran lebar 1-1,2 meter serta tinggi sekitar 30-40 cm
- Panjang bedengan sesuai dengan panjang lahan
- Jarak antara bedengan adalah sekitar 20-30 cm
4. Buat parit diantara bedeng dengan rapi untuk drainase.
5. Setelah tanah bedengan siap kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik pada waktu siang hari atau saat cuaca panas agar panjang dan ketahanan mulsa berada pada kondisi maksimal.
6. Lubangi bedengan yang telah ditutupi mulsa dengan diameter 10 cm.
7. Jarak antara lubang bedengan satu baris mendatar adalah 40 cm
8. Sementara jarak antar lubang bedengan satu baris ke bawah adalah 50-60cm
9. Bedengan selanjutnya diberi pupuk alami yang berasal dari kotoran hewan, pada setiap lubang bedeng
10. Tambahkan pupuk kandang dengan cara mencampurkan 20 ton/ha dengan tanah
Penanaman
1. Bibit yang sudah mempunyai 2-3 helai daun sejati (berumur 20- 23 hari) siap ditanam.
2. Lubang dibuat sedalam 20 cm dengan cangkul pada jarak 100x50cm.
3. Siram bibit dalam polibag terutama bila tanahnya kering.
4. Bibit bersama media dikelurkan dari polibagkemudian ditanam di lubang tanaman dan padatkan tanah disekitar batang.
Pemupukan dan Pemeliharaan
1. Pemupukan sebaiknya diberikan dalam bentuk larutan dan disiramkan pada jarak10-15 cm disekeliing tanaman.
2. Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem kocoran bila curah hujan sangat kurang
3. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu setengah dosis sebelum tanam dan setengah dosis sisanya pada saat tanaman berumur 30 hari.
4. Pupuk yang digunakan: Urea (225 kg/ha), ZA (150 kg/ha), KCl (525 kg/ha), dan pupuk kandang (1,5-2 kg/tanaman).
5. Pemasangan mulsa (jerami atau mulsa plastik hitam) sebaiknya setelah bibit mentimun dipindahkan ke lapangan.
6. Rambatan sebaiknya mulai dibuat 4-5 hari setelah bibit ditanam.
7. Pengikatan dilakukan tiap 2 ruas pada bagian bawah buku- buku batang.
8. Perompesan dilakukan terhadap bunga, daun maupun cabang air.
9. Pembuangan bunga dilakukan terhadap bunga yang tumbuh sampai ruas ketiga dari bawah, bunga jantan, dan bila pada suatu buku terdapat lebih dari satu bunga, maka dipilih satu bunga sehat saja untuk dibiarkan tumbuh.
10. Pembuangan daun dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5-2 bulan terhadap daun tua yang terletakdekat permukaan tanah.
11. Pembuangan cabang air yaitu tunas atau kuncup daun yang tumbuh di ketiak daun.
12. Pada awal pertumbuhan pengairan rutin dilakukan tiap pagi dan sore dengan disiram atau menggenagi lahan selama 15 menit.
13. Selanjutnya pengairan dilakukan hanya jika diperlukn dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.
Pengendalian Hama Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Secara fisik (mengambil dan memusnahkan telur, larva, imago hama, juga bagian tanaman maupun tanaman sakit yang dapat menjadi sumber inokulum penyakit).
2. Pengendalian kimiawi secara selektif (fisiologis maupun ekologis) menggunakan pestisida yang tepat.
3. Penggunaan varietas tahan.
PANEN DAN PASCAPANEN
1. Panen pertama mentimun dapat dilakukan setelah tanaman berumur ± 75-85 hari.
2. Masa panen dapat berlangsung 1-1,5 bulan.
3. Panen dapat dilakukan setiap hari, umumnya diperoleh 1-2 buah/tanaman setiap kali petik.
4. Buah mentimun layak petik adalah buah yang masak penuh dengan warna yang seragam mulai dari ujung hingga ujung buah dan mencapai panjang optimal sesuai dengan varietasnya.
5. Pemetikan dilakukan dengan cara memotong sebagian dari tangkai buahnya menggunakan gunting pangkas atau pisau. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar buah masih segar karena penguapan sedikit.
6. Mentimun yang sudah dipanen disortir sesuai ukuran, besar dan disimpan di tempat yang teduh dan terlindung.