Berikut Lanjutan….!!! Dari 8 macam media tanam yang ada di penjelasan telah lalu

Posted on

Lanjutan….!!! Dari 8 macam media tanam yang ada di penjelasan telah lalu.

9. Media Rockwool

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber atau mineral wool yang sering digunakan sebagai media tanam hidroponik. Rockwool berasal dari batu (umumnya batu kapur, basalt atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi kemudian ‘dipintal’ membentuk serat-serat mirip seperti membuat gula kapas arum manis. Setelah serat dingin, mineral wool ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

 

Selain sebagai media tanam, rockwool juga umum digunakan sebagai bahan insulasi termal (isolasi panas atau penghambat panas), semprotan kebakaran (penyerap api/ fireproofing) dan penyerap atau peredam suara (soundproofing).Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry. Pada umumnya rockwool dijual dalam bentuk lempengan atau block dengan ukuran yang sangat besar. Kegunaaan media tanam dengan menggunakan rock wool adalah dapat digunakan sebagai media semai dan media tanam.

Sebagai media tanam, rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara (oksigen untuk aerasi) dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik. Struktur serat alami yang dimiliki rockwool juga sangat baik untuk menopang batang dan akar tanaman sehingga dapat tegak dengan

stabil.Kemampuan rockwool tersebut membuat bahan ini cocok digunakan sebagai media tanaman sejak tahap persemaian hingga proses produksi/panen

 

Media tanam rockwool mempunyai kelebihan antara lain:
1. Ramah lingkungan.
2. Tidak mengandung patogen.
5. Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan.
6. Dapat mengoptimalkan peran pupuk. Kekurangan dari rockwool antara lain:
1. Memiliki massa jenis yang ringan.
2. Adanya angin dapat menerbangkan rockwool.
3. Rockwool memiliki pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.
 
10. Media Moss
 
Mosstergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini diperoleh dari akar paku- pakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa pembungaan (Gambar 23).
Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara
lain :
2. Mampu mengikat air.
3. Memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik.
 

 

Penanaman hidroponik dengan moss sebagai media tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamana dipadukan dengan media tanam lain seperti kulit kayu dan daun kering.
11. Media Hydroton
Hydroton merupakan media tanam Hidroponik yang sedang terkenal di negara Jerman. Bentuknya yang bulat dan tidak memiliki sudut maka akan menjamin tanaman tidak akan rusak karena bersentuhan dengan hydroton

 

Bahan dasar hidroponik adalah tanah liat yang sudah dikeringkan dengan cara pemanasan dan dibentuk menjadi bulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton memiliki pH yang stabil dan netral. Hidroton dapat digunakan berulang kali sama seperti arang sekam, yaitu dengan cara mencuci hingga bersih yang dapat menghilangkan kotoran seperti lumut yang menempel pada sisi bagian hydroton.
1. Tingkat porositas yang tinggi sehingga jarang terjadinya penyumbatan.
2. Mampu mempertahankan akar tanaman untuk selalu beroksidasi
3. Ramah lingkungan dan dapat diperbarui
4. Dapat digunakan kembali
5. Mudah penggunaannya
6. Koloni yang baik untuk populasi mikroba
Di samping kelebihan dari hydroton, kelemahan hydroton adalah sebagai berikut :
1. Hydroton memiliki Daya Ikat Air yang rendah.
2. Harga hydroton relatif mahal
3. Dapat mengakibatkan penyumbatan pada pipa
12. Perlite
Perlite adalah sejenis bebatuan yang berwarna putih dan berasal dari batu silica yang telah dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Pemanasan batu silica dengan suhu yang sangat tinggi maka akan berubah bentuk menjadi cairan lalu dicetak dengan ukuran yang sangat kecil. Media perlite, dalam penggunaannya sebaiknya ditambah media lain seperti cocopeat. Kelebihan media perlite, antara lain:
2. Memiliki pH yang netral atau stabil.
3. Memiliki berat yang ringan seperti gabus.

 

Berbeda dengan vermikulit, perlit merupakan produk mineral berbobot ringan serta memiliki kapasitas tukar kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai campuran media tanam, fungsi perlit sama dengan Vermikulit, yakni menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air. Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara.
13. Media Vermiculite
Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potasium dan helium. Media tanam ini merupakan jenis media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yag cukup tinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah.
Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air ketika digunakan sebagai campuran pada media tanam. Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite. Bentuk vermiculite seperti kerang laut

 

14. Media Pumice
Pumice adalah media tanam hidropnik yang dapat menopang dalam pembudidayaan tanaman. Jenis media tanam yang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusan gunung berapi. Pumice mempunyai warna putih pucat seperti kapur. Kemampuan mengikat air pada pumice hampir sama dengan kerikil, sehingga dalam pengaplikasian pumice sebaiknya dicampur dengan media tanam lain seperti arang sekam bakar atau vermiculite.

 

15. Hydrogel
Hydrogel merupakan kristal polimer yang biasa digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudah dan efesien karena tidak perlu untuk mengganti, menyiram atau memupuk. Hydrogel pada umumnya media tanam hidroponik bukan untuk pembudiyaan. Biasanya digunakan untuk menanam tanaman hias didalam ruangan, karena hydrogel memiliki berbagai warna dan berbentuk. Oleh karena itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang tamu.
Hampir semua jenis tanaman indoor bisa ditanam di dalam media ini contohnya anthurium dan philodendron. Tetapi
jenis media tanam ini tidak cocok untuk tanaman yang memiliki akar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Hal ini disebabkan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga menyebabkan vas pecah. Keunggulan lain dari media tanam gel adalah tetap terlihat cantik meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang gel banyak digunakan sebagai komponen terarium dengan pasir. Warna-warna gel yang beragam menambahkan kesan hidup pada taman miniatur tersebut.

 

Media tanam diatas merupakan lanjutan dari pembahasan di blog saya yang sebelumnya gaes.
Dan media tanam hidroponik diatas di uji bisa membantuk menyuburkan tanaman.
Oke gaes, demikian penjelasan mengenai media tanam hidroponik yang saya sampaikan silahkan dicoba dan semoga sukses.

 

Pos Terkait:  Cerita Horor Kisah Nyata Indonesia: Menyeramkan dan Menggigit